RIAU24.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberi sinyal kuat aturan pembatasan pembelian pertalite dan BBM bersubsidi batal diberlakukan mulai 1 Oktober 2024.
Rencana pembatasan BBM subsidi bergulir ketika Bahlil menyinggung masih ada mobil mewah yang masih menggunakan BBM subsidi pada Selasa (27/8) lalu.
kebijakan tersebut, Bahlil menyampaikan, pemerintah sedang membahas aturan pembatasan agar penggunaan BBM subsidi mencerminkan keadilan dan lebih tepat sasaran.
Baca Juga: Indosat Sukses hadirkan Pengalaman Digital Selama PON XXI Aceh-Sumut
“Masih bahas agar betul-betul aturan yang dikeluarkan itu mencerminkan keadilan. Apa yang saya maksudkan keadilan?” kata Bahlil dikutip dari Antara, Jumat (20/9).
“Targetnya adalah bagaimana subsidi yang diturunkan BBM itu tepat sasaran. Jangan sampai tidak tepat sasaran,” tambahnya.
Bahlil menuturkan, aturan soal pembatasan BBM subsidi harus tersalurkan secara adil supaya manfaatnya dirasakan ke tingkat nelayan dan petani.
Nantinya, aturan tersebut akan dimuat dalam Peraturan Menteri ESDM, bukan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM.
Baca Juga: XL Axiata Raih Penghargaan di Fortune Indonesia 100 Gala 2024
Bahlil menjelaskan, Perpres tersebut sedang direvisi, namun ia belum bisa membeberkan isi peraturan ini. Di sisi lain, pemerintah juga perlu melakukan sosialisasi terkait pembatasan BBM subsidi setelah Perpres keluar sebelum kebijakan benar-benar diimplementasikan.
Pemerintah tidak ingin orang dari kalangan ekonomi mampu merasakan manfaat BBM subsidi yang seharusnya dirasakan kelompok ekonomi menengah ke bawah.
