RIAU24.COM - Ada banyak tanaman herbal yang memiliki sejumlah manfaat bagi tubuh, salah satunya adalah daun ketepeng. Mungkin sebagian dari detikers ada yang belum tahu mengenai tumbuhan yang satu ini. Lantas, apa itu daun ketepeng? Lalu apa saja manfaatnya bagi kesehatan? Simak pembahasannya dalam artikel ini.
Mengenal Daun Ketepeng
Daun ketepeng (Senna alata) merupakan tumbuhan tropik dari Amerika Latin, umumnya tersebar di Brazil, Venezuela, dan Kolombia. Tumbuhan ini biasanya hidup di dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian sekitar 1.400 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Mengutip repository milik itera.ac.id, daun yang juga disebut ketepeng cina ini merupakan tumbuhan dikotil yang mempunyai sistem perakaran tunggang. Sistem perakaran ini umumnya berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan dan memperkuat batangnya agar tegak.
Daun ketepeng memiliki bentuk jorong sampai bulat telur sungsang. Daun ini merupakan majemuk menyirip genap yang berpasang-pasangan sebanyak 5-12 baris, lalu mempunyai anak daun yang kaku dengan panjang sekitar 5-15 cm dan lebar 2,5-9 cm.
Di Indonesia, daun ketepeng memiliki nama yang berbeda di setiap daerah, seperti ketepeng kebo (Jawa), ketepeng badak (Sunda), acon-aconan (Madura), sajamera (Halmahera), kupangkupang (Ternate), tabankun (Tidore), serta daung kupang, daun kurapan, dan gelinggang gajah (Sumatra).
Dalam bahasa asing, daun ketepeng dikenal dengan nama ringworm bush, seven golden candlestick, candelabra bush, ringwormrub, dan empress candle plant.
Mengutip laman National Parks Singapore, daun ketepeng dapat hidup dengan membutuhkan cahaya matahari penuh. Selain itu, tanaman ini membutuhkan cukup banyak air, tanah yang lembap, dan tanah dengan drainase baik agar bisa tumbuh dengan cepat.
Manfaat Daun Ketepeng bagi Tubuh
Daun ketepeng merupakan bagian yang paling sering dimanfaatkan. Sebab, daun ketepeng diyakini memiliki sejumlah manfaat bagi tubuh.
Kembali mengutip itera.ac.id, daun ketepeng sering digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit kulit, seperti kudis, kurap, herpes, atau bisul.
Di China, daun ketepeng sudah lama digunakan sebagai obat herbal untuk mengobati neurodermatitis, psoriasis, eksim, kulit gatal, borok, dan ruam.
Untuk mengatasi masalah kulit, daun ketepeng diolah dengan cara diremas-remas hingga hancur, lalu digosokkan pada bagian kulit yang terinfeksi. Namun, pastikan daun ketepeng sudah dicuci sampai bersih, baru setelah itu dipakai.
Mengutip repository stikessaptabakti.ac.id, daun ketepeng dengan campuran garam dan air dipercaya dapat menyembuhkan penyakit kulit yang telah terinfeksi jamur.
Penelitian tersebut menggunakan tikus wistar untuk pengujian manfaat daun ketepeng. Hasilnya, terdapat penurunan luka akibat jamur pada kulit tikus wistar yang telah diolesi ramuan daun ketepeng, garam, dan air.
Hal ini tak lepas dari kandungan daun ketepeng yang mengandung rein aloe, rein aloe emodina diantron, rein aloe emodina asam akrisofanat (dehidroksimetil antraquinone), dan tanin. Selain itu, terdapat juga senyawa flavonoid, alkaloid, dan antrakuinon.
Nah, senyawa antrakuinon memiliki sifat antifungi, sehingga dapat bekerja secara fungistatik dengan cara menghambat pertumbuhan hifa jamur. Jadi, pertumbuhan jamur di kulit akan berhenti secara perlahan.
Dilansir situs Science Direct, daun ketepeng juga banyak digunakan sebagai obat herbal di berbagai negara. Di India, tumbuhan ini diklaim dapat menyembuhkan infeksi cacing, penyakit mata, masalah kulit, hingga mencegah diabetes. Namun, sampai saat ini masih dilakukan sejumlah penelitian untuk mengungkap khasiat tersebut.
Sementara di Filipina, daun ketepeng sering dijadikan sebagai shampo dan sabun mandi alami karena mengandung senyawa antijamur, sehingga dapat membunuh kuman dan bakteri. Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap khasiatnya.
Demikian pembahasan mengenai daun ketepeng serta manfaatnya bagi tubuh. Semoga bermanfaat!
