RIAU24.COM - Berlari merupakan salah satu jenis olahraga yang banyak disukai oleh masyarakat. Salah satu keluhan yang tak jarang dialami oleh pelari adalah lutut yang nyeri hingga berbunyi 'klik' ketika bergerak. Apakah kondisi itu berbahaya?
Spesialis ortopedi dr Fajar Mahda, SpOT(K), AIFO-K mengatakan bahwa kondisi tersebut bisa disebabkan oleh masalah patellofemoral osteoarthritis. Bunyi 'klik' yang muncul terjadi akibat sendi antara tulang paha, tulang kering, dan tulang tempurung mengalami gesekan berlebih.
"Bunyi klik itu biasanya disebabkan karena benturan terjadi antara tulang tempurung ini dengan tulang paha," kata dr Fajar dalam acara temu media, Selasa (17/7/2024).
Menurut dr Fajar bunyi 'klik' seharusnya tidak muncul ketika sendi lutut digerakkan. Namun, karena digunakan secara berlebihan dalam aktivitas, sendi lutut akhirnya memunculkan rasa nyeri hingga bunyi 'klik'.
dr Fajar mengatakan kondisi sendi lutut yang berbunyi 'klik' biasanya terjadi pada orang yang rutin berlari atau bersepeda. Bunyi 'klik' kerap ditimbulkan dari gerakan jongkok atau squad.
"Kalau misalnya dia suka lari gitu ya, jadi sebaiknya intensitas larinya memang harus dikurangi ya. Jangan dipaksa nanti bisa semakin parah," tandasnya. ***
Lutut Nyeri dan Bunyi 'Klik' saat Berlari? Dokter Orthopedi Bicara Pemicunya

Lutut Nyeri dan Bunyi 'Klik' saat Berlari? Dokter Orthopedi Bicara Pemicunya
Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.
Rabu, 12 Februari 2025
Pemprov Riau Susun APBD 2025 di Tengah Tantangan Pengurangan Dana Transfer Pusat
Rabu, 12 Februari 2025
Indeks Persepsi Korupsi Mengungkapkan Negara-negara Paling Korup Di Dunia
Rabu, 12 Februari 2025
Musda Golkar Riau Digelar Usai Idulfitri, Pimpinan Bakal Dipilih Tanpa Diskresi
Rabu, 12 Februari 2025
Tarif Baja Dan Aluminium Donald Trump Menuai Kritik Dari Kanada, Meksiko, Dan Uni Eropa
Rabu, 12 Februari 2025
10 Manfaat Teh Bunga Telang untuk Kesehatan, Termasuk Bantu Turunkan Berat Badan
Rabu, 12 Februari 2025
Jepang Akan Memperluas Tenaga Nuklir, Lebih Dari Satu Dekade Setelah Bencana Fukushima
Rabu, 12 Februari 2025