Makanan Terburuk untuk Otak, Bisa Rusak Daya Ingat sampai Picu Alzheimer

R24/dev
Makanan Terburuk untuk Otak, Bisa Rusak Daya Ingat sampai Picu Alzheimer
Makanan Terburuk untuk Otak, Bisa Rusak Daya Ingat sampai Picu Alzheimer

RIAU24.COM - Otak adalah organ terpenting dalam tubuh. Kerja otak yang baik akan membuat sistem organ di dalam tubuh bisa berfungsi dengan baik. Oleh karena itu sangat penting menjaga otak tetap dalam kondisi optimal dengan pola makan yang sehat. Sebab beberapa makanan bisa memberikan efek negatif pada otak, mempengaruhi memori sampai meningkatkan risiko demensia dan Alzheimer.

Makanan-makanan yang buruk bagi otak ini bukan berarti sama sekali tak boleh dikonsumsi. Hanya saja asupannya disarankan untuk dikurangi agar kerja otak tetap maksimal.

Dikutip dari Healthline, berikut makanan terburuk untuk otak yang sebaiknya dihindari.

1. Gorengan
Semua makanan yang digoreng, baik itu ayam goreng, tempe goreng, ternyata bisa menurunkan fungsi otak. Sebuah penelitian terhadap lebih dari 18.000 orang menemukan bahwa pola makan tinggi gorengan dikaitkan dengan rendahnya skor memori dan kognisi.
Memori dan fungsi otak mereka yang doyan makan gorengan terlihat jauh lebih buruk ketimbang orang-orang yang tidak sering mengonsumsi makanan tersebut.

2. Makanan tinggi gula
Otak kita menggunakan energi dalam bentuk glukosa, sejenis gula, untuk mendorong aktivitas seluler. Namun pola makan tinggi gula bisa menyebabkan kelebihan glukosa di otak.

Hal ini dapat menyebabkan gangguan memori dan berkurangnya plastisitas hipokampus, bagian otak yang mengontrol memori.

Asupan gula yang tinggi tidak hanya memperbesar lingkar pinggang dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung, tetapi juga berdampak negatif pada otak. Kadar gula yang lebih tinggi dalam darah dapat meningkatkan risiko demensia, bahkan pada orang tanpa diabetes.

3. Makanan olahan
Pola makan ultraproses dapat membuat seseorang berisiko memiliki telomer yang lebih pendek. Telomer yang lebih panjang cenderung mendorong penuaan sel yang sehat. Memperpendek telomer mungkin berarti kita berisiko terkena penyakit degeneratif di awal kehidupan.

Sebuah studi pada tahun 2022 juga menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi makanan ultra-olahan dalam jumlah tinggi seperti makanan yang dipanggang dan soda lebih mungkin mengalami depresi ringan dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi lebih sedikit makanan olahan.

4. Makanan cepat saji
Tingginya kadar lemak jenuh yang ditemukan dalam makanan cepat saji berpengaruh kepada fungsi otak dalam melawan plak penyebab Alzheimer. Ditambah lagi kadar natrium tinggi pada makanan cepat saji bisa menyebabkan kabut otak.

Tekanan darah tinggi, sering kali disebabkan oleh terlalu banyak makan makanan asin, dapat membatasi aliran darah ke otak dan berdampak negatif pada fokus, keterampilan organisasi, dan memori. ***

 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak