Perang Timur Tengah: Kondisi Laut Merah Memanas, Houthi Serang Kapal Perang AS dengan Drone 

R24/zura
Perang Timur Tengah: Kondisi Laut Merah Memanas, Houthi Serang Kapal Perang AS dengan Drone. (X/@AsafGivoli)
Perang Timur Tengah: Kondisi Laut Merah Memanas, Houthi Serang Kapal Perang AS dengan Drone. (X/@AsafGivoli)

RIAU24.COM -Houthi milisi yang mebguasai Yaman, dilaporkan mneyerang kapal kargo yang diklaim milik Israel

Kapal MSC Silver dan kapal perang Amerika Serikat itu diserang di Laut Merah, Selasa (20/2). 

Juru bicara (Jubir) militer Houthi, Yahya Sarea, tidak memeberikan informasi lebih lanjut terkait kapal Israel tersebut. 

Baca Juga: Gelombang Panas di Eropa: Spanyol dan Portugal Catat Rekor Juni Terpanas Sepanjang Sejarah  

Namun, perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey menyatakan kapal yang didasar Houthi miliki bendera Liberia dan menuju Somalia. 

"Houthi mencirikan kapal milik Israel. Operator mereka terdaftar secara publik dalam kerja sama dengam ZIM dan secara rutin mengunjungi pelabuhan-pelabuhan di Israel," demikian isi pernyataan Ambrey, melansir Al Jazeera. 

ZIM atau Zim Integrated Shipping Services Ltd merupakan perusahaan pelayaran kargo internasional Israel yang berbasis di negara tersebut.

Houthi juga menyerang kapal perang AS. Sarea membeberkan drone milisi tersebut menargetkan kapal perang AS di Laut Merah, Laut Arab, dan situs di kota Eliat.

Kelompok tersebut juga mengklaim mereka menembak jatuh pesawat tak berawak di dekat kota di Laut Merah.

Salah satu pejabat AS mengatakan drone buatan General Atomics itu ditembak di dekat pelabuhan Hodeidah di Yaman pada Selasa. Namun, dia menyebut informasi bisa berubah.

Baca Juga: UNESCO: Sebagian Besar Situs Warisan Dunia Terpapar Risiko Air  

Pejabat kedua mengatakan pesawat tak berawak itu ditembak jatuh rudal Houthi dari dekat Hodeidah.

Sejak ISrael melancarkan agresi ke Palestina pada 7 Oktober, Houthi kerap menyerang kapal di Laut Merah. 

Hal ini dilakukan sebagai langkah bentuk dukungan untuk situsasi di Gaza. 

Houthi ingin ISrael mengalamai kerugian secara ekonomi sehingga agresi di Palestina bisa segera berakhir. 

(***) 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak