RIAU24.COM - Ketika kita mendengar nama Andalusia, tentu pikiran tertuju pada umat muslim dari kalangan bangsa Eropa.
Pernyataan itu memang tepat karena Andalusia merupakan sebuah komunitas otonomi di Spanyol yang wilayah otonomi paling padat pemembentuk Spanyol dengan Ibukota bernama Sevilla dikutip dari sindonews.com.
Nama Andalusia sendiri diambil dari bahasa Arab Al-Andalus yang merujuk kepada bagian dari Jazirah Liberia yang dahulunya berada di bawah pemerintahan Muslim.
Baca Juga: Pemerintah Akui Gagal Kelola Konsumsi Sumber Daya, Iran di Ambang Krisis Air
Islam masuk pertama kali di Spanyol pada pertengahan abad ke-7 sampai 10 Masehi ketika pemerintahan Islam berpusat di Andalusia.
Tak hanya itu, Andalusia pada masa itu merupakan pusat pendidikan dunia dan kebudayaan dunia.
Wilayah ini mencetak ilmuwan ternama seperti Ibn Sina (Avicenna) ahli kedokteran, Ibn Rushd (Averroes) ahli astronomi dan matematika.
Baca Juga: Iran Mendeportasi Ratusan Ribu Orang Afghanistan, Ini Alasannya
Kemudian Al-Kwarizmi (Algorizm) penemu angka 0 (nol) dan algoritma.
Lepasnya Andalusia dari tangan orang-orang muslim ditenggarai perpecahan umat Islam pada saat itu.
Kemudian kecintaan dunia dan takut mati kaum muslimin khususnya anggota keluarga kerajaan Islam Andalusia, serta hilangnya peran para ulama.