RIAU24.COM - Puluhan siswa SMK Muhammadiyah 3 Pekanbaru mogok belajar dan menggelar aksi demo, Senin (15/7/2019) pagi, lantaran mereka menilai kebijakan kepala sekolah yang dinilai semena-mena terhadap guru dan juga para siswa.
Diawal melakukan aksinya ini, para siswa sempat bersitegang dengan pihak sekolah dan juga aparat keamanan yang kebetulan sedang melakukan kegiatan ospek siswa baru.
Baca Juga: Ini Rute Pengalihan Lalin di Pekanbaru Saat Riau Bhayangkara Run 2025
Namun para siswa tetap melanjutkan aksinya dengan membentangkan karton yang bertuliskan 'Turunkan Kepala Sekolah' dan juga tulisan lainnya.
Salah seorang perwakilan siswa bernama Dewa mengatakan aksi ini buntut dari dikeluarkannya dua guru honorer disekolah tersebut tanpa alasan yang jelas.
"Kami hanya minta kepada kepsek dua guru honor, Gusrianto dan Ahlul Alamsyah dapat kembali mengajar," ujar Dewa.
Selain itu, para siswa juga meminta agar Kepala Sekolah mundur dari jabatannya. "Sebelum kepala sekolah turun, kami tidak akan membayar SPP," ancam Dewa.
Baca Juga: Jadi Event yang Telah Diakui Oleh World Athletic, Ditpolairud Polda Riau: Ini Bukti Riau Bhayangkara Run 2025 Makin Dicintai
Bahkan ia mengungkapkan sebelum aksi ini dilakukan, ia dan beberapa rekannya sempat ditahan guru agar tidak melakukan aksi.
"Saya dan beberapa teman-teman sempat ditahan, bahkan ada yang diancam akan dikeluarkan dari sekolah," pungkasnya.
Selain itu, Kepsek tersebut juga diduga melakukan penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan juga tidak menepati janji untuk fasilitas sekolah seperti yang dijanjikan awal masuk sekolah.