Satelit Space X dan Roket Tiongkok Nyaris Bertabrakan di Orbit Bumi

R24/tya
Gambar representatif /AFP
Gambar representatif /AFP

RIAU24.COM Satelit STARLINK-6079 milik SpaceX hampir bertabrakan dengan roket Kinetica 1 milik China, dengan jarak sedekat 200 meter, memicu kekhawatiran akan tabrakan di orbit Bumi rendah.

“Ketika operator satelit tidak membagikan data efemeris untuk satelit mereka, pendekatan yang sangat dekat dan berbahaya dapat terjadi di luar angkasa,” kata Wakil Presiden bidang teknik Starlink, Michael Nicolls.

Roket Kinetica buatan Tiongkok diluncurkan pada 9 Desember 2025 oleh perusahaan antariksa yang berbasis di Guangzhou, CAS Space, dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Gurun Gobi.

Roket ini membawa enam satelit multifungsi Tiongkok.

“Tim kami saat ini sedang berkomunikasi untuk detail lebih lanjut,” cuit CAS Space.

Mereka menegaskan bahwa semua roket antariksa CAS menggunakan sistem jendela peluncuran mereka dengan kerja sama berbasis darat untuk menghindari tabrakan dengan puing-puing antariksa dan objek antariksa lainnya.

Mereka juga sepakat dengan Nicholis untuk kolaborasi lebih lanjut guna menghindari tabrakan orbit.

“Ini menuntut pembentukan kembali kolaborasi antara kedua ekosistem Antariksa Baru,” tulis CAS Space dalam unggahan lanjutan.

Gugusan satelit adalah bom waktu yang siap meledak

Terdapat sekitar 13.000 satelit yang berfungsi di orbit Bumi; di antaranya, SpaceX sendiri memiliki hampir 9.300 satelit, hampir sepertiganya diluncurkan pada tahun 2025.

Menurut seorang astrofisikawan Harvard, Jonathan McDowell, setidaknya ada satu atau dua satelit yang runtuh setiap hari.

Hampir 54.000 objek luar angkasa berukuran empat inci tetap menjadi puing-puing luar angkasa di orbit, sedangkan hampir 140 juta keping lainnya berukuran antara 0,04 inci dan 0,39 inci tersedia di luar angkasa.

Menurut Leo Labs, ini adalah bom waktu yang terus berdetik.

Kapan saja, hanya satu tabrakan saja dapat memicu reaksi berantai yang disebut sindrom Kessler, yang berpotensi membuat orbit tidak dapat digunakan untuk satelit dan perjalanan luar angkasa selama beberapa generasi.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak