Nasib Orang Utan Tapanuli yang Terancam Punah usai Terdampak Bencana Banjir Bandang 

R24/zura
Nasib Orang Utan Tapanuli yang Terancam Punah usai Terdampak Bencana Banjir Bandang. (Dok. Kementerian Kehutanan)
Nasib Orang Utan Tapanuli yang Terancam Punah usai Terdampak Bencana Banjir Bandang. (Dok. Kementerian Kehutanan)

RIAU24.COM - Belakangan pasca banjir bandang yang melanda Sumatera, kabar Orang Utan tapanuli (Pongo tapanuliensis) terancam punah. 

Salah satu spesies kera besar yang paling langka ini bisa punah cepat akibat habitat mereka yang sudah hancur. 

Dikutip dari BBC Indonesia, orang utan tapanuli hanya ditemukan di wilayah kecil Batang Toru, Sumatra Utara. Spesies ini baru diidentifikasi terpisah dari orang utan sumatera pada 2017 lalu.

Diketahui bahwa spesies ini diperkirakan memiliki populasi di bawah 800 ekor di alam liar, menjadikannya sangat rentan terhadap perubahan lingkungan.

Profesor Erik Meijaard, Direktur Pelaksana Borneo Futures di Brunei, sedang mempelajari dampak banjir pada orangutan dengan bantuan citra satelit.

Menurutnya, 4.800 hektare hutan di lereng gunung terlihat hancur akibat tanah longsor. Namun, karena sebagian citra satelit tertutup awan, dia mengekstrapolasi angka kerusakan menjadi 7.200 hektare dalam pengamatan awalnya.

"Area yang hancur tersebut diperkirakan dihuni sekitar 35 orangutan. Karena kerusakannya dahsyat, tidak akan mengejutkan jika semuanya mati. Itu pukulan besar bagi populasi," katanya kepada BBC.

"Area-area ini terlihat sebagai tanah kosong pada citra satelit. Padahal dua minggu lalu masih berupa hutan primer. Hancur total. Banyak petak seluas beberapa hektare yang benar-benar gundul. Pasti mengerikan di hutan saat itu," sambungnya.

Panut Hadisiswoyo mengatakan, temuan bangkai orangutan tersebut menunjukkan bahwa sangat mungkin beberapa individu dari spesies yang terancam punah ini tidak dapat melarikan diri dari derasnya air dan tanah longsor yang menyapu habitat mereka.

(***) 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak