RIAU24.COM - Pasca banjir bandang melanda Sikayan, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, warga kembali menghadapi persoalan serius yaitu krisis air bersih.
Air sungai yang menjadi sumber utama kebutuhan sehari-hari masyarakat berubah keruh dan bercampur lumpur, sehingga tidak dapat digunakan untuk mandi, memasak, maupun mencuci.
Kondisi ini langsung dilaporkan kepada Tim Perintis JMSI Kabupaten Bengkalis dan MXR Duri yang dipimpin Bambang Ghusfriadi, yang saat itu tengah berada di Posko Sikayan untuk membantu penanganan bencana tersebut.
Menurut laporan yang diterima Bambang, warga terpaksa harus berjalan jauh ke atas bukit untuk mengambil air bersih dari sumber mata air.
Jalur terjal dan kondisi pasca banjir membuat akses semakin sulit, terutama bagi warga lanjut usia, perempuan, dan anak-anak. Melihat situasi tersebut, Bambang segera mengambil langkah cepat dengan menghubungi Camat Mandau, Riki Rihardi.
Setelah menerima laporan lengkap dari Bambang, Camat Mandau Riki Rihardi langsung melakukan koordinasi internal memutuskan memberikan bantuan dana untuk pembelian peralatan penyaluran air bersih.
"Bantuan tersebut ditujukan agar sumber air di perbukitan dapat dialirkan melalui jalur pipa menuju pemukiman warga, sehingga mereka tidak harus menempuh perjalanan jauh setiap hari,"ungkap Bambang, Minggu 7 Desember 2025.
Dengan bantuan yang diterima, Tim Perintis bersama Bambang bergerak cepat. Mereka berkoordinasi dengan Wali Nagari setempat untuk menentukan jalur pemasangan pipa dan kebutuhan teknis lainnya. Tidak menunggu waktu lama, tim langsung membeli sekitar 30 batang pipa 3/4, elbo, lem perlengkapan penyambung lainnya.
"Pemasangan dilakukan secara gotong royong, melibatkan relawan dan warga sekitar yang antusias ingin segera kembali mendapatkan akses air bersih,"ujarnya.
Proses pemasangan pipa berlangsung hingga beberapa jam. Tantangan medan dan sisa material banjir tidak menghalangi semangat Tim Perintis yang ingin memastikan warga dapat segera menikmati kembali air bersih.
Setelah seluruh sambungan terpasang dan jalur air dibuka, aliran air berhasil mengalir dengan lancar menuju pemukiman.
Kembalinya air bersih ini disambut hangat oleh masyarakat Sikayan.
Salah seorang warga disana bernama Andi menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam kepada Pemerintah Kabupaten Bengkalis, khususnya Camat Mandau Riki Rihardi, atas respons cepat dan bantuan nyatanya.
“Kami sangat bersyukur. Hari ini kami sudah bisa menikmati air bersih kembali. Tidak perlu lagi mandi atau mengambil air jauh ke atas bukit. Terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Bengkalis dan Camat Mandau Riki Rihardi dan tim yang sudah membantu kami,” ujar Andi disampaikan Bambang.
Warga lainnya menambahkan bahwa bantuan seperti ini sangat berarti, mengingat pasca banjir, banyak fasilitas dan sumber daya yang rusak.
Kehadiran Tim Perintis dan dukungan dari pemerintah daerah lain menjadi bentuk solidaritas sesama anak bangsa dalam menghadapi bencana.
Sementara itu, Bambang selaku Ketua Tim Perintis menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memantau kondisi masyarakat Sikayan dan memastikan semua kebutuhan mendesak dapat ditangani dengan cepat.
Ia juga mengapresiasi langkah Camat Mandau yang dinilai responsif dan tidak ragu memberikan bantuan lintas daerah.
“Saya mengapresiasi respon cepat Camat Mandau Riki Rihardi. Dengan dukungan beliau, peralatan bisa langsung terpenuhi dan warga Sikayan hari ini kembali menikmati air bersih. Ini bukti nyata kepedulian dan keberpihakan beliau kepada masyarakat terdampak," ungkapnya.
Hingga kini, kondisi Sikayan mulai berangsur pulih.Dengan mengalirnya kembali air bersih, aktivitas warga perlahan dapat kembali berjalan normal.
Pemerintah setempat bersama para relawan masih terus melakukan pemantauan terhadap kerusakan infrastruktur, kebutuhan logistik, dan potensi bencana susulan di wilayah terdampak.