RIAU24.COM - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) pada Minggu 7 Desember 2025 merilis, hingga hari ini tercatat 231 orang meninggal dunia dan 213 lainnya dinyatakan hilang pasca bencana galodo dan banjir yang melanda wilayah tersebut beberapa hari lalu.
Data yang dirilis Polda Sumbar pada Minggu pagi, 231 orang meninggal dunia terdapat disejumlah pos DVI (Disaster Victim Identification) kepolisian di wilayah Padang, Agam, Pasaman Barat, Bukittinggi, Padang Panjang dan Solok.
Dari 231 orang yang tiada, 201 diantaranya sudah teridentifikasi idenditasnya, sementara 30 lainnya masih dalam proses. Kemungkinan, jumlah korban masih akan bertambah seiring proses pencarian oleh tim gabungan di lapangan.
Proses identifikasi juga cukup sulit, lantaran jenazah yang ditemukan ada yang sudah tidak utuh. Namun demikian Polda Sumbar terus berupaya memaksimalkan proses identifikasi.
Posko DVI Polda Sumbar ada dibeberapa tempat antara lain, Posko DVI Padang yakni Polresta Padang dan RS Rasidin serta RS Bhayangkara. Kemudian Posko DVI Agam, posko DVI Pasaman Barat, Bukittinggi, Padang Panjang dan terakhir Solok Kota.
Adapun dari 231 orang yang meninggal ini, paling banyak terdapat di Kabupaten Agam di mana wilayah tersebut paling parah dihantam galodo, meluluh lantakkan rumah, lahan pertanian dan infrastruktur.
Bencana hidrometeorologi ini terparah melanda daerah Subarang Aia dan Kampung Tangah Timur-Barat di Salareh Aia Timur serta Kayu Pasak di Salareh Aia yang berada di Kabupaten Agam.
Sampai kini, tim gabungan masih melanjutkan penyisiran mencari korban yang hilang. Dari data Polda Sumbar, 213 orang hilang itu 97 diantaranya laki-laki dan 116 perempuan.