RIAU24.COM - Pakar energi Universitas Islam Riau (UIR), Ira Herawati menyebut inovasi bahan bakar alternatif berbasis limbah jerami bernama Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos (Bobibos) membutuhkan uji kelayakan ketat.
Hal ini dilakukan sebelum diproduksi dan digunakan secara massal, dikutip dari rmol.id, Sabtu, 15 November 2025.
Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan dampak lanjutan yang lebih besar.
"Mungkin untuk jangka pendek bisa menjawab, tapi jangka panjang setelah itu, seperti apa?" ujarnya.
Dia pun memuji langkah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang melakukan uji laboratorium.
Setelah uji lab rampung, produk dapat mengantongi paten dan memberi kepastian keamanan sebelum dijual.
"Uji lab ini bukan tidak mematahkan ya semangat anak bangsa untuk berkontribusi secara penelitian, penemuan, dan segala macam. Itu kita perlu bantu apresiasi, memberikan paten yang bagus kepada mereka," sebutnya.