RIAU24.COM -Wakil Kepala Polisi Daerah (Wakapolda) Riau Brigjen Andrianto Jossy Kusumo langsung turun memimpin pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di wilayah RImbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.
Hal ini dilakukan sebagai respons sigap dari aparat kepolisian dalam menangangi kebakaran.
Kebakaran yang dilaporkan terjadi sekitar pukul 11.30 WIB tersebut telah melahap lahan seluas sekitar tiga hektar.
Merespons situasi ini, Wakapolda Riau segera memimpin tim gabungan untuk menuju lokasi.
"Wakapolda Riau bersama Karo Ops, Dir Samapta, dan Kapolres Kampar turun langsung ke lokasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Rimbo Panjang," ujar Kabid Humas Polda Riau Kombes Anom Karibianto, Rabu (12/11/2025).
Upaya pemadaman dilakukan secara intensif oleh personel gabungan, yang terdiri dari unsur Polri dan Pemadam Kebakaran.
Mereka mengerahkan mobil tangki air serta alat semprot (pompa air) untuk melokalisasi dan memadamkan api.
Fokus utama dari operasi ini adalah mencegah api meluas ke area yang berdekatan, khususnya ke wilayah pemukiman dan perkebunan warga, yang dapat menimbulkan dampak kerugian yang lebih besar.
Kehadiran para pejabat tinggi Polda Riau, termasuk Karo Ops dan Dir Samapta, di lokasi kejadian menunjukkan bahwa penanggulangan Karhutla adalah prioritas utama yang harus ditangani secara serius dan terpadu.
Aksi cepat ini sekaligus menjadi penekanan bahwa Polda Riau akan terus siaga dan bertindak tegas dalam menanggulangi Karhutla yang menjadi ancaman tahunan di wilayah tersebut.
Hingga laporan disampaikan, kegiatan pemadaman berlangsung aman dan terkendali, menunjukkan kesigapan personel di lapangan.
Berdasarkan data dan laporan dari berbagai sumber seperti BNPB dan KLHK, provinsi-provinsi utama di Indonesia yang sering menjadi penyumbang kabut asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) adalah di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Penyebab utamanya adalah aktivitas manusia, terutama pembukaan lahan dengan cara membakar.
Provinsi-provinsi yang paling sering mengalami masalah kabut asap meliputi:
Di Pulau Sumatera:
- Riau: Secara konsisten menjadi salah satu provinsi dengan titik panas (hotspot) terbanyak dan sering mengalami kabut asap pekat yang mengganggu aktivitas masyarakat lokal dan bahkan lintas batas ke negara tetangga.
- Jambi
- Sumatera Selatan (Sumsel): Provinsi dengan kawasan gambut yang luas dan rentan terbakar, terutama di kabupaten seperti Ogan Komering Ilir (OKI) dan Musi Banyuasin (Muba).
- Aceh
- Kepulauan Bangka Belitung
Di Pulau Kalimantan:
- Kalimantan Tengah (Kalteng): Termasuk wilayah yang sering mengalami karhutla parah, terutama di area lahan gambut.
- Kalimantan Barat (Kalbar): Sering mengalami karhutla dan kabut asap yang menyelimuti kota-kota seperti Pontianak.
- Kalimantan Selatan (Kalsel)
- Kalimantan Timur (Kaltim): Tercatat memiliki luas indikatif kebakaran hutan dan lahan terbesar pada periode Januari hingga April 2024.
Data spesifik dari tahun ke tahun dapat bervariasi tergantung pada kondisi iklim (seperti El-Nino yang memperparah kekeringan) dan upaya pencegahan yang dilakukan, namun provinsi-provinsi di atas adalah wilayah yang paling rentan terhadap bencana kabut asap.
(***)