RIAU24.COM - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi buka suara terkait munculnya gelombang penolakan atas usulan agar Presiden ke-2 RI Soeharto mendapat gelar pahlawan nasional.
Dia mengajak masyarakat untuk melihat usulan lebih positif alih-alih saling menyalahi.
"Bahwa ada pro kontra, bahwa ada yang mungkin setuju mungkin tidak, itu bagian dari aspirasi. Tetapi marilah sekali lagi kita mengajak semuanya untuk melihat yang positif. Melihat yang baik," kata Prasetyo di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (7/11/2025).
"Apalagi kalau bicaranya adalah itu pemimpin-pemimpin kita terdahulu. Marilah kita arif dan bijaksana belajar menjadi dewasa sebagai sebuah bangsa untuk kita menghormati dan menghargai jasa-jasa para pendahulu. Mari kita kurangi untuk selalu melihat kekurangan-kekurangan," tandas Prasetyo.
Selain itu, setiap nama yang diusulkan harus melalui seluruh tahapan sesuai prosedur.
"Jadi begini, mengenai gelar pahlawan itu tentunya melalui semua prosedur," kata dia.
Pendahulu Sebelumnya diberitakan, pemerintah tengah menggodok 49 nama yang diusulkan sebagai pahlawan nasional.
Beberapa nama yang diusulkan untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional adalah Presiden ke-2 RI Soeharto; Presiden ke-4 RI Aburrahman Wahid atau Gus Dur; hingga aktivis buruh, Marsinah.
(***)