RIAU24.COM - Pemerintah Amerika Serikat resmi ditutup setelah pemungutan suara untuk memperpanjang batas waktu pendanaan federal gagal.
Penutupan pemerintah AS telah memicu kekhawatiran di kalangan pegawai pemerintah bahwa mereka akan kehilangan gaji karena tidak adanya alokasi anggaran.
Langkah ini diperkirakan akan merugikan pasar global, harga emas, imbal hasil obligasi, dan dolar AS.
Bagaimana investor bereaksi terhadap penutupan pemerintah AS?
Pada hari Rabu, harga emas mengalami efek safe haven karena nilai internasionalnya naik 0,1 persen menjadi $3.861,99 per ons, per pukul 03.59 GMT, lapor Mint.
Harga logam mulia mengalami kenaikan karena dolar melemah.
Investor juga mengantisipasi penurunan suku bunga federal AS pada bulan Oktober dan Desember.
Tekanan pada Dolar dan Imbal Hasil Obligasi
Anuj Gupta, Direktur Ya Wealth, mengatakan kepada Mint bahwa penutupan pemerintah akan menekan dolar AS dan Departemen Keuangan AS.
Hal ini dapat memicu permintaan saham, emas, dan reksa dana, tambahnya.
Ia mengatakan bahwa harga emas dan saham berpotensi menguat secara internasional.
Sandeep Pandey, salah satu pendiri Basav Capital, mengatakan bahwa investor mungkin mengalihkan dana mereka dari pasar obligasi dan valuta asing ke aset safe haven, seperti ekuitas dan komoditas.
Emas dan perak bisa menjadi pilihan. Mereka yang berani mengambil risiko akan beralih ke mata uang kripto.
Menurut laporan tersebut, penutupan yang berkepanjangan dapat meningkatkan harga emas dan perak lebih lanjut, karena investor ingin menyimpan uang mereka pada opsi yang lebih aman.
Volatilitas jangka pendek memang diperkirakan terjadi pada ekuitas.
Namun, beberapa sektor mungkin diuntungkan jika lembaga keuangan investasi (FII) kembali ke India.
Imbal hasil obligasi diperkirakan akan tetap tertekan secara internasional.
Sementara itu, mantan Wakil Presiden Kamala Harris mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump dan Partai Republik menginginkan biaya perawatan kesehatan yang lebih tinggi, yang menyebabkan penutupan.
"Presiden Trump dan anggota Kongres dari Partai Republik baru saja menutup pemerintahan karena mereka menolak menghentikan kenaikan biaya perawatan kesehatan Anda. Biar saya tegaskan: Partai Republik bertanggung jawab atas Gedung Putih, DPR, dan Senat. Ini adalah penutupan mereka," tulisnya di X.
(***)