RIAU24.COM - Gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter melanda lepas pantai Timur Jauh Rusia dekat Semenanjung Kamchatka pada hari Jumat, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).
Gempa tersebut terjadi sekitar 128 kilometer di sebelah timur Petropavlovsk-Kamchatsky pada kedalaman dangkal 10 kilometer.
Sebagai tanggapan, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik AS mengeluarkan peringatan, memperingatkan potensi gelombang berbahaya di sepanjang garis pantai sekitarnya.
Gempa ini terjadi hanya beberapa hari setelah gempa bumi besar lainnya mengguncang wilayah yang sama.
Petropavlovsk-Kamchatsky, yang terletak di Semenanjung Kamchatka di Timur Jauh Rusia, merupakan bagian dari ‘Cincin Api’ yang aktif secara seismik.
Cincin Api adalah zona berbentuk tapal kuda di sekitar tepi Samudra Pasifik yang terkenal akan aktivitas seismik dan vulkaniknya yang tinggi.
Wilayah ini merupakan rumah bagi sekitar 75% gunung berapi aktif di dunia dan mengalami sekitar 90% gempa bumi di dunia.
Apakah ada peringatan tsunami?
Setelah gempa bumi, peringatan tsunami segera dikeluarkan untuk wilayah pesisir di Rusia, Jepang, Alaska, Guam, Hawaii, dan beberapa pulau Pasifik lainnya.
Di Kamchatka, pihak berwenang melaporkan gelombang mencapai ketinggian 3 hingga 4 meter, yang menyebabkan evakuasi di beberapa kota pesisir, termasuk Severo-Kurilsk, dan mendesak penduduk untuk segera pindah ke pedalaman.
Badan Meteorologi Jepang juga memperingatkan publik tentang kemungkinan gelombang tsunami hingga 3 meter di sepanjang garis pantai Pasifiknya.
Sebagian Pantai Barat AS juga ditetapkan dalam status waspada, meskipun risiko banjir parah di luar zona gempa langsung dianggap minimal.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) telah menyatakan bahwa ancaman tsunami mungkin terjadi di wilayah Pasifik yang terletak lebih dekat dengan episentrum gempa.
Namun, PTWC juga mencatat bahwa masih terlalu dini untuk memastikan apakah Hawaii berisiko terkena tsunami.
(***)
