Trump Tandatangani Perintah Penggunaan Kekuatan Militer Terhadap Kartel Narkoba di Luar Negeri

R24/tya
Presiden AS Donald Trump /Reuters
Presiden AS Donald Trump /Reuters

RIAU24.COM - Presiden Donald Trump dilaporkan telah menandatangani arahan bagi Pentagon untuk mulai menggunakan kekuatan militer terhadap kartel narkoba yang telah ditetapkan sebagai organisasi teroris asing.

Trump menandatangani arahan tersebut secara rahasia, memberikan justifikasi atas potensi operasi militer terhadap organisasi kriminal tersebut, lapor New York Times.

Menurut laporan tersebut, para pejabat militer AS telah mulai menyusun rencana untuk menargetkan kartel.

Namun, serangan sepihak apa pun juga dapat menimbulkan masalah hukum jika individu yang tidak menimbulkan ancaman langsung atau yang bukan bagian dari konflik di mana Kongres telah mengesahkan tindakan militer terbunuh.

Setelah menjabat, Trump mengambil tindakan eksekutif untuk menetapkan beberapa kartel narkoba sebagai organisasi teroris asing, yang menyediakan alat penegakan hukum tambahan untuk menindak aktivitas mereka.

Pada bulan Februari, pemerintahan Trump menetapkan delapan kelompok penyelundup narkoba, termasuk enam Meksiko, satu Venezuela, dan satu di El Salvador, sebagai organisasi teroris.

Presiden Meksiko berjanji tidak akan ada invasi

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menegaskan pada hari Jumat bahwa 'tidak akan ada invasi ke Meksiko' setelah laporan bahwa Trump telah memerintahkan militer AS untuk menargetkan kartel narkoba Amerika Latin.

“Tidak akan ada invasi ke Meksiko,” tegas Sheinbaum.

"Kami diberitahu bahwa perintah eksekutif ini akan segera dikeluarkan dan tidak ada hubungannya dengan keterlibatan personel militer atau lembaga mana pun di wilayah kami," kata Sheinbaum dalam konferensi pers rutinnya di pagi hari.

Pada bulan Mei, Trump telah menawarkan untuk mengirim pasukan AS ke Meksiko untuk memerangi kartel narkoba, tetapi ditolak oleh Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum Pardo.

"Kita bisa berkolaborasi. Kita bisa bekerja sama. Tapi kalian di wilayah kalian, dan kami di wilayah kami," kata Sheinbaum.

"Kita bisa berbagi informasi, tapi kita tidak akan pernah menerima kehadiran Angkatan Darat Amerika Serikat di wilayah kita,” tambahnya.

AS gandakan hadiah untuk Presiden Nicolás Maduro

Dua minggu lalu, pemerintahan Trump menetapkan geng Venezuela lainnya, Kartel Matahari, sebagai organisasi teroris asing.

Pada hari Kamis, Departemen Kehakiman AS menggandakan hadiahnya menjadi $50 juta untuk Presiden Venezuela Nicolás Maduro, yang dituduh memimpin Kartel Matahari.

Menteri Luar Negeri Venezuela Yván Gil menepis tawaran hadiah tersebut sebagai tipuan paling konyol yang pernah mereka lihat.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak