RIAU24.COM -Hari jadi ke-68 tahun Provinsi Riau, kali ini tampak sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Pasalnya rakyat Riau dapat menyaksikan Mahkota Kesultanan Siak Sri Indrapura yang selama ini disimpan di Museum Nasional lebih dari delapan dekade (80 tahun kalender), dalam pameran pembangunan Hari Jadi ke-68 Provinsi Riau.
Pameran tersebut akan berlangsung pada 7-10 Agustus 2025 di Jalan Sultan Syarif Kasim, tepatnya di depan Masjid Raya Annur, Kota Pekanbaru. Mahkota akan dipamerkan bersama dua artefak lainnya, yakni pin dan pedang peninggalan Sultan Siak.
Ketua Panitia Pameran Hari Jadi ke-68 Provinsi Riau yang juga Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat mengatakan, bahwa kehadiran mahkota asli Kesultanan Siak menjadi daya tarik utama pameran tahun ini.
"Pameran tahun ini sangat luar biasa karena untuk pertama kalinya mahkota, pin, dan pedang Sultan Siak kembali ke Riau setelah sekian lama," kata Roni.
Roni menyebut sepanjang pengetahuannya, ini merupakan kali pertama masyarakat Riau dapat melihat langsung ketiga benda pusaka tersebut. Ia menyebutkan, pameran akan dibuka setiap hari mulai pukul 14.00 hingga 20.00 WIB.
Pihak Museum Nasional Indonesia telah memberikan izin peminjaman benda-benda pusaka tersebut dengan prosedur keamanan yang ketat.
"Saat ini saya masih berada di Museum Nasional. Mahkota, pin, dan pedang sedang dalam proses pengepakan oleh petugas. Hari ini tiba di Pekanbaru dan langsung disambut dalam prosesi adat di Balai Adat LAMR," terangnya.
Mahkota Siak dibawa ke Jakarta pada tahun 1945, saat Sultan Syarif Kasim II menyerahkan simbol-simbol kebesaran kerajaan kepada pemerintah Republik Indonesia sebagai bentuk dukungan terhadap kemerdekaan. Selain mahkota, sang sultan juga menyumbangkan dana sebesar satu juta gulden untuk perjuangan negara yang baru merdeka.
Mahkota Kesultanan Siak merupakan salah satu artefak kerajaan Melayu yang paling megah di Indonesia. Dibuat pada abad ke-19, mahkota ini terbuat dari emas, berlian, rubi, zamrud, dan mutiara. Mahkota tersebut memiliki berat 1.803,3 gram, diameter 33 sentimeter, dan tinggi 27 sentimeter.
Kehadiran mahkota ini dalam pameran pembangunan dipandang sebagai momen penting dalam memperkuat kembali jati diri dan kebanggaan masyarakat Melayu Riau terhadap warisan sejarah dan budayanya.
(***)