Bentrokan Berdarah Sweeida Suriah, 350 Orang Dilaporkkn Tewas

R24/zura
Serangan Udara Israel Menghantam Kementerian Pertahanan Suriah dan Sebuah Lokasi di Dekat Istana Kepresidenan di Damaskus, pada 16 Juli 2025, di Tengah Meningkatnya Bentrokan antara Pasukan Rezim dan Milisi Druze di Sweida. Israel Menegaskan Kembali Komitmennya untuk Melindungi Komunitas Druze Suria
Serangan Udara Israel Menghantam Kementerian Pertahanan Suriah dan Sebuah Lokasi di Dekat Istana Kepresidenan di Damaskus, pada 16 Juli 2025, di Tengah Meningkatnya Bentrokan antara Pasukan Rezim dan Milisi Druze di Sweida. Israel Menegaskan Kembali Komitmennya untuk Melindungi Komunitas Druze Suria

RIAU24.COM -Setidaknya 350 orang tewas sejak akhir pekan lalu dalam bentrokan berdarah yang terjadi di provinsi Sweida, Suriah selatan.

Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (17/7/2025), kelompok pemantau perang Suriah, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan bahwa sejak bentrokan meletus pada hari Minggu lalu, 79 petempur Druze tewas bersama 55 warga sipil, 27 orang di antaranya dalam "eksekusi singkat oleh anggota Kementerian Pertahanan dan Dalam Negeri", sementara 189 personel Kementerian Pertahanan dan Dalam Negeri serta 18 petempur Badui juga tewas.

Sebelumnya, SOHR mengatakan jumlah korban tewas mencapai 300 orang.

SOHR mengatakan para korban di Sweida termasuk seorang pekerja media, yang diidentifikasi sebagai Hassan al-Zaabi. 

Serikat jurnalis Suriah dalam sebuah pernyataan mengatakan Zaabi ditembak mati oleh "geng-geng penjahat" di Provinsi Sweida "saat menjalankan tugas profesionalnya", tanpa menyebutkan di mana ia bekerja.

Organisasi pemantau yang berbasis di Inggris yang mengandalkan jaringan sumber di Suriah tersebut, juga melaporkan 15 personel Kementerian Pertahanan dan Dalam Negeri tewas dalam serangan Israel di Suriah selatan.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pasukannya "berusaha menyelamatkan saudara-saudara Druze kami dan melenyapkan geng-geng rezim". 

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Suriah menuduh Israel melakukan "agresi berbahaya".

Netanyahu mengatakan ia berkomitmen untuk mencegah bahaya bagi komunitas Druze mengingat banyak komunitas Druze juga tinggal di Israel dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Apa pemicu bentrokan berdarah ini?

Dilansir dari BBC, kelompok minoritas, termasuk Druze (yang agamanya merupakan cabang Syiah) merasa curiga terhadap Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa dan pemerintahannya, meskipun ia berjanji untuk melindungi mereka.

(***) 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak