RIAU24.COM - Pemberontak Houthi Yaman, yang didukung oleh Iran, pada hari Minggu (15 Juni) mengatakan bahwa mereka telah menembakkan sejumlah rudal ke Israel saat negara itu diserang Iran, setelah kampanye pemboman besar-besaran Israel terhadap republik Islam itu.
Dalam sebuah pernyataan, pihak Houthi melaporkan bahwa mereka telah melaksanakan operasi militer terhadap target-target sensitif musuh Israel di Israel tengah.
Kelompok tersebut, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, termasuk ibu kotanya, Sanaa, mengklaim telah menggempur wilayah tersebut pada waktu yang berbeda dalam 24 jam terakhir dengan sejumlah rudal balistik hipersonik Palestine 2.
Kelompok Huthi mengklaim bahwa serangan mereka dikoordinasikan dengan operasi yang dilakukan oleh militer Iran.
Kelompok tersebut telah melancarkan serangan terhadap Israel, yang sebagian besar berhasil dicegat, dalam apa yang mereka katakan sebagai dukungan bagi warga Palestina di Gaza selama perang Israel-Hamas di sana.
Pemberontak Yaman telah mulai menembakkan rudal dan drone ke Israel dan target-target terkait Israel sejak pecahnya perang Gaza pada Oktober 2023.
Israel telah melakukan beberapa serangan terhadap Yaman yang dikuasai Huthi, termasuk terhadap pelabuhan dan bandara Sanaa.
Iran telah melancarkan gelombang serangan rudal baru terhadap Israel karena Tel Aviv mengatakan pihaknya menyerang Teheran sambil mencegat rudal dari Iran.
Serangan Iran juga menargetkan kota pelabuhan Haifa di Israel utara, yang kemudian menyebabkan kebakaran terlihat dari kilang minyak di daerah tersebut.
Dinas pemadam kebakaran Israel mengatakan bahwa bangunan tempat tinggal terkena serangan Iran.
Ditambahkannya, kebakaran terjadi di wilayah pesisir dan utara negara itu setelah Teheran meluncurkan rentetan rudal baru.
"Beberapa insiden telah dilaporkan ke pusat komando Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel di Distrik Pesisir dan Utara, dengan serangan terhadap bangunan tempat tinggal dan kebakaran di area terbuka," kata juru bicara Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel Tal Volbovitz dalam sebuah pernyataan.
(***)