RIAU24.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meyakini keberadaan pihak asing yang ingin menggagalkan agenda strategis Indonesia dalam proyek hilirisasi sumber daya alam, khususnya dalam kasus tambang nikel di Raja Ampat, Papua.
Padahal saat ini pemerintah tengah berupaya mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional lewat industrialisasi dan hilirisasi tambang ujarnya dikutip dari rmol.id, Sabtu, 7 Juni 2025.
Sayangnya, upaya tersebut tak mendapatkan sambutan positif dari pihak luar.
"Ada pihak-pihak asing yang tidak senang atau kurang berkenan dengan proyek hilirisasi ini," ujarnya.
Hal tersebut terlihat dari polemik tambang nikel di Raja Ampat.
Ia menilai isu tersebut sengaja diangkat untuk menghambat agenda hilirisasi nasional.
Menurutnya, area tambang berada di Pulau GAG, yang jaraknya sekitar 30-40 kilometer dari kawasan wisata utama Raja Ampat seperti Pulau Paiynemo.
"Namun, foto yang beredar justru memperlihatkan tambang nikel berada di Pulau Paiynemo," tegasnya.