RIAU24.COM - Presiden partai Buruh sekaligus Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal geram dengan aksi pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang menghantam sektor industri di Batam, Kepulauan Riau.
Mereka itu adalah PT Maruwa Indonesia, perusahaan manufaktur yang beroperasi sejak 1999, mendadak menghentikan operasionalnya di Kawasan Industri Bintang Industri II, Tanjung Uncang, Batuaji, sejak awal April 2025 dikutip dari inilah.com, Jumat, 30 Mei 2025.
Dia pun berencana membentuk Satgas Nasional PHK.
"Kami mendesak dibentuknya Satgas Nasional PHK. Satgas ini penting agar ada satu sumber data yang sahih, dilakukan pemetaan, klasifikasi penyebab, dan dirumuskan solusi untuk menyelamatkan nasib buruh dan keluarganya," ujarnya.
Dia menyayangkan ketidakjujuran pemerintah dalam menyampaikan data PHK yang marak di tahun ini.
"KSPI dan KSP-PB siapkan aksi besar-besaran pada 10 Juni 2025. Serentak di lebih dari 300 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Untuk di Jakarta, aksi dipusatkan di depan Gedung DPR dan Istana Negara. Kami menuntut keadilan dan pembenahan total sistem ketenagakerjaan nasional," sebutnya.
Dia pun membuka data Litbang Partai Buruh dan Koalisi Serikat Pekerja (KSP-PB), mencatat adanya PHK massal di lebih dari 40 perusahaan sepanjang Januari hingga Maret 2025.
Jumlah pekerja atau buruh yang terkena PHK mencapai 60.000 orang.