RIAU24.COM - Badan intelijen militer Ukraina (HUR) telah mendokumentasikan lebih dari 150 kasus tentara Ukraina yang dieksekusi secara singkat setelah menyerah kepada pasukan Rusia.
Ia lebih lanjut mencatat bahwa jumlah sebenarnya mungkin lebih tinggi, mengingat angka ini mencakup kasus-kasus yang dicatat oleh HUR, Kyiv Independent melaporkan.
Hal ini terjadi setelah Rusia dan Ukraina memulai pertukaran tahanan terbesar dalam tiga tahun perang.
Pasukan Rusia telah mengeksekusi tawanan perang Ukraina (POW) dan telah terjadi lonjakan tajam sejak 2024.
“Pasukan Rusia menerima perintah langsung untuk membunuh tawanan perang,” kata pejabat intelijen Ukraina.
Mereka menambahkan bahwa tindakan ini bukanlah insiden yang berdiri sendiri, tetapi bagian dari kebijakan yang disengaja dan sistematis dari pimpinan Rusia.
Komisi Penyelidikan Internasional Independen PBB tentang Ukraina juga mengonfirmasi insiden ini dan pola kejahatan perang.
Sebelumnya pada tanggal 19 Maret, mereka merilis sebuah laporan, yang menyatakan bahwa komisi menemukan semakin banyak kasus di mana pasukan Rusia dengan sengaja membunuh atau melukai tentara Ukraina yang telah menyerah atau berusaha menyerah.
"Beberapa (pembelot Rusia) mengatakan kepada komisi bahwa mereka telah menerima perintah untuk tidak menangkap tawanan tetapi malah membunuh mereka," demikian bunyi laporan PBB.
Salah satu anggota menggambarkan seorang wakil komandan brigade yang berkata, "Tahanan tidak diperlukan, tembak saja mereka di tempat."
Sebelumnya pada hari Sabtu, Ukraina memulangkan 307 tentara Ukraina dari tahanan Rusia dalam tahap kedua pertukaran tahanan terbesarnya.
Hal itu terjadi sesuai kesepakatan pertukaran 1.000 untuk 1.000 tahanan, yang merupakan hasil perundingan damai Rusia-Ukraina di Istanbul pada tanggal 16 Mei.
Rusia dan Ukraina menukar 390 tahanan masing-masing pada tahap awal pada 23 Mei, dan proses tersebut akan terus berlanjut hingga 25 Mei.
"Hanya dalam dua hari ini, 697 orang telah dipulangkan. Kami perkirakan proses tersebut akan terus berlanjut besok," tulis Zelensky di X.
(***)