Klaim Besar Donald Trump di Tengah Perang Tarif

R24/tya
Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden AS Donald Trump /PTI
Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden AS Donald Trump /PTI

RIAU24.COM Presiden AS Donald Trump mengklaim pada hari Kamis (15 Mei) bahwa India telah mengajukan proposal untuk perjanjian perdagangan dengan ‘tanpa tarif’ atau 'tarif nol'.

Berbicara di sebuah acara bisnis di Qatar, presiden AS mengklaim, “India bersedia untuk benar-benar membebankan tarif kepada kami."

Sementara itu, Sensex melonjak 1.300 poin setelah pernyataan Trump.

Bulan lalu, Presiden AS JD Vance, selama kunjungannya ke India, mengindikasikan bahwa AS dan India telah menyelesaikan kerangka acuan untuk kesepakatan tarif potensial.

Vance membuat pengumuman besar sehari setelah bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi, mengatakan bahwa itu menetapkan peta jalan menuju kesepakatan akhir antara kedua negara.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent juga menyarankan bahwa India kemungkinan akan menjadi negara pertama yang menyelesaikan perjanjian perdagangan bilateral dengan AS.

Pada bulan Maret, AS memberlakukan pungutan 25% atas impor baja dan aluminium perpanjangan tarif yang pertama kali diberlakukan pada 2018 selama masa jabatan pertama Presiden AS Donald Trump.

Perjalanan Trump ke Qatar

Trump mencapai Qatar pada hari Rabu (14 Mei) perhentian keduanya dalam tur Asia Barat.

Pada Hari 1 perjalanan Qatar, Trump mengumumkan bahwa Qatar Airways menandatangani kesepakatan besar-besaran dengan Boeing yang berbasis di AS untuk membeli 160 jet, senilai $ 200 miliar.

Trump juga mengungkapkan harapannya tentang kesepakatan nuklir Iran dan mengatakan di Doha, "Saya merasa itu akan berhasil."

Pernyataannya muncul sehari setelah Trump menyebut Iran sebagai kekuatan paling merusak di Timur Tengah.

"Kekuatan terbesar dan paling merusak (di Timur Tengah) adalah Iran yang telah menyebabkan penderitaan yang tak terpikirkan di Suriah, Lebanon, Gaza, Irak, Yaman dan sekitarnya," katanya selama kunjungannya ke Arab Saudi.

Trump bertemu pemimpin Suriah

Donald Trump menjadi presiden AS pertama dalam 25 tahun yang bertemu dengan pemimpin Suriah Ahmed al-Sharaa.

Tidak ada presiden AS yang bertemu dengan seorang pemimpin Suriah sejak Bill Clinton melihat Hafez al-Assad, ayah Bashar, di Jenewa pada tahun 2000 dalam upaya yang gagal untuk membujuknya untuk berdamai dengan Israel.

Trump mengumumkan bahwa dia mencabut sanksi era Assad yang brutal dan melumpuhkan terhadap Suriah.

Pemimpin Suriah Ahmed al-Sharaa terlihat dalam pertemuan dengan pejabat Saudi termasuk Putra Mahkota MBS, Presiden AS Trump dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak