RIAU24.COM - Suasana khidmat dan penuh semangat mewarnai peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025 di Negeri Junjungan.
Upacara yang digelar di halaman Kantor Camat Mandau pada Jum'at 2 Mei 2025, tidak hanya dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, kepala dinas pendidikan, guru, siswa, dan tokoh masyarakat, tetapi juga berhasil mencuri perhatian berkat momen-momen istimewa yang tercipta kala itu.
Dalam balutan busana adat Melayu yang elegan, Bupati Kasmarni tampil sebagai inspektur upacara.
Amanat yang beliau sampaikan tidak hanya sekadar membacakan pidato dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Abdul Mu’ti, namun juga disisipi dengan pesan-pesan personal yang menyentuh hati para peserta upacara.
Menurut Kasmarni, peringatan Hardiknas 2025 kali ini tidak hanya menjadi seremoni belaka, tetapi juga menjadi momentum untuk merefleksikan kembali arti penting pendidikan dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para pahlawan tanpa tanda jasa.
"Pendidikan adalah proses membangun kepribadian utama, akhlak mulia, dan peradaban bangsa. Pendidikan juga menumbuhkan potensi manusia untuk menguasai ilmu pengetahuan, keterampilan, serta mencapai kesejahteraan material dan spiritual,” demikian bunyi pidato yang dibacakan Bupati Kasmarni.
Dalam amanat itu juga disampaikan bahwa Presiden Prabowo menempatkan pendidikan sebagai prioritas nasional melalui revitalisasi sarana-prasarana, digitalisasi pembelajaran, serta peningkatan kualitas guru agar mampu menjadi agen pembelajaran sekaligus agen peradaban.
Bupati Kasmarni menutup amanat dengan ajakan kepada seluruh masyarakat Bengkalis untuk bersatu padu mendukung kemajuan pendidikan.
“Mari kita bergandeng tangan dan bergotong royong mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua. Pendidikan adalah kunci masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita,” ujarnya.
Usai upacara, dilanjutkan penandatanganan komitmen dukungan penyelenggaraan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang objektif, transparan, akuntabel, berkeadilan dan tidak diskriminatif.