Apakah Mesin ATM Masih Dibutuhkan di Tengah Zaman Serba Digital?

R24/riz
Anjungan Tunai Mandiri
Anjungan Tunai Mandiri

RIAU24.COM Peran Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dinilai masih tetap diperlukan, meskipun berada di tengah gaya hidup atau sistem pembayaran yang tidak menggunakan uang tunai marak dilakukan.

Hal ini disampaikan Vice President Director PT Rintis Sejahtera Suryono Hidayat. Menurut dia, peran mesin ATM penting karena masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah rural atau kota kecil sebagian besar masih menggunakan uang tunai untuk transaksi. 

Ia menceritakan bahwa transaksi masyarakat di negara maju seperti Jepang saja saat ini masih 60 persen didominasi uang tunai. 

"Jepang itu 60 persen transaksi masih pakai tunai. Indonesia kan banyak penduduk-penduduk juga yang di pedesaan atau di pinggiran-pinggiran, orang lebih biasa pakai tunai," ujarnya, Rabu (30/4). 

Baca Juga: Aktivitas Manufaktur AS Menyusut Paling Banyak Sejak November

Untuk itu, ia menjelaskan, masyarakat masih akan tetap memerlukan kehadiran mesin ATM. Peran ATM sendiri terus berevolusi mengikuti kebutuhan nasabah bank. 

Semula, ATM hanya mampu digunakan untuk tarik tunai, tetapi dalam perkembangannya sekarang bisa digunakan untuk setor tarik. 

"Kebutuhan segmen tertentu masih. Jadi kami lihat potensi masih ada. Perkiraan saya di Indonesia mungkin 30-40 persen itu pasti masih ada," imbuh dia. 

Ia membandingkan, Indonesia sendiri saat ini telah mengadopsi pembayaran dengan menggunakan QR Code yang dikenal dengan QRIS, sehingga penggunaan uang tunai mulai berkurang. 

Hal ini berbeda dengan kebiasaan orang Jepang yang hingga saat ini masih lebih banyak menggunakan uang kertas dalam transaksi sehari-hari. 

"(Indonesia) gradually akan berpindah. Sampai berapa si bottom-nya? Tidak bisa 0, pasti masih 40-50 persen (pengguna uang tunai)," kata dia.

Adapun, untuk tetap dapat digunakan masyarakat, ke depannya, mesin ATM diproyeksikan akan berevolusi kembali.

Tak hanya itu, salah satunya terobosannya adalah dengan memiliki pelayanan pembelian emas.

"Ini ada kesempatan, tapi berapa besar saya tidak tahu. Apakah orang yakin ambil emas di ATM, takut ATM-nya dijarah tidak, tapi sudah mulai," tutup dia.

Sebagai informasi, PT Rintis Sejahtera, sebagai pengelola Jaringan PRIMA, baru saja meluncurkan layanan Tarik Tunai Tanpa Kartu yang kini sudah dapat digunakan oleh nasabah melalui aplikasi mobile banking dan ATM pada 13 mitra bank yang bekerja sama dengan Jaringan PRIMA.

Baca Juga: Pembuat Baja Memperingatkan Risiko Perdagangan di Tengah Ketidakpastian Permintaan

Di samping itu, Jaringan PRIMA saat ini juga tengah berada dalam tahap pengembangan layanan bersama 36 mitra bank lainnya.

Melalui fitur ini, nasabah dapat melakukan tarik tunai di ATM tanpa harus menggunakan kartu debit fisik. Nasabah cukup menggunakan aplikasi mobile banking yang telah mendukung layanan ini.

"Dulu kan masing-masing bank ini tariknya tertentu kan. Sekarang kami membuat ini seperti interkoneksi antara mereka, sehingga nasabah bank A bisa ambil di ATM bank B dengan kode yang sama," tutup dia.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak