RIAU24.COM - Presiden AS Donald Trump pada hari Minggu (20 April) membagikan daftar yang ia sebut sebagai praktik ‘kecurangan nontarif’, dengan peringatan bahwa perilaku perdagangan tertentu dapat merusak hubungan dengan Amerika Serikat.
Daftar tersebut, yang terdiri dari delapan poin, menargetkan isu-isu seperti manipulasi mata uang, pemalsuan, dan transshipping.
Delapan taktik 'curang' yang disebut Trump
Dalam postingannya, Trump mencantumkan delapan praktik yang menurutnya memberi negara lain keuntungan yang tidak adil dalam perdagangan. Ini termasuk:
- Manipulasi mata uang
- Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang, katanya, berfungsi seperti tarif dan subsidi ekspor
- Menjual barang di bawah biaya produksi (dikenal dengan istilah dumping)
- Subsidi ekspor dan dukungan keuangan negara lainnya
- Standar pertanian dan teknis yang ketat yang memblokir barang-barang asing
- Pemalsuan dan pembajakan
- Pencurian kekayaan intelektual
- Pengiriman barang untuk menghindari tarif
Trump telah berulang kali mempermasalahkan apa yang ia anggap sebagai tarif tersembunyi atau peningkatan ekspor. Ia berpendapat bahwa praktik seperti devaluasi mata uang dan pengembalian PPN atas ekspor merugikan produsen AS.
Uji coba bola bowling di Jepang
Trump telah lama menuduh sejumlah negara menggunakan metode curang untuk melemahkan eksportir Amerika.
Salah satu kritiknya yang berulang adalah tentang bagaimana Jepang diduga menguji kekuatan mobil asing.
“Itu adalah tes bola bowling. Mereka mengambil bola bowling dari ketinggian 20 kaki di udara dan menjatuhkannya di kap mobil,” kata Trump, mengulang klaim yang awalnya dibuatnya pada tahun 2018.
“Jika kap mobil penyok, mobil tidak memenuhi syarat. Itu mengerikan,” tambahnya.
Penghentian tarif selama 90 hari bagi sebagian besar negara, tetapi tidak bagi Tiongkok
Postingan Trump muncul beberapa hari setelah ia mengumumkan penangguhan tarif timbal balik selama 90 hari bagi sebagian besar mitra dagang AS, dengan pengecualian China.
Berbicara di Ruang Oval Kamis lalu, presiden mengonfirmasi pembicaraan dengan Beijing sedang berlangsung.
"Ya, kami sedang berbicara dengan China. Saya akan mengatakan mereka telah menghubungi beberapa kali," kata Trump kepada wartawan. Ia juga mengatakan ia yakin bahwa kesepakatan akan tercapai.
(***)