RIAU24.COM - Pemerhati kebangsaan, Prof. Daniel M. Rosyid tanpa canggung menyebut Pancasila dan UUD 1945 disebut sebagai fitrahnya bangsa Indonesia.
Terutama dalam momentum Idulfitri 2025 ini sudah seharusnya para pemimpinnya sadar untuk kembali ke fitrah tersebut dikutip dari rmol.id, Senin, 31 Maret 2025.
"Kapal Besar NKRI sedang melaju berkecepatan cukup tinggi ke arah yang keliru, menyeleweng dari cita fitrah negara Proklamasi berdasar UUD 1945. Prabowo sedang berusaha keras untuk bermanuver kembali ke jalan yang benar," ujarnya.
Tambahnya, UUD 1945 yang diamandemen empat kali telah meninggalkan ruh revolusi Indonesia.
Atau bisa diartikan sebagai fitrahnya berdasarkan sejarah. Artinya, UUD baru itu merupakan bencana besar bagi bangsa Indonesia.
Menurutnya, penggagas UUD 2002 itu merupakan peninggalan kaum neo kolonialisme dan imperialisme (nekolim) yang sudah membaur di dalam pemerintahan.
"Sebagian penumpang kelas elite neolib dan neokom (neo komunis) yang selama ini menikmati kesesatan ini berteriak keras, melakukan apa saja agar Prabowo gagal mengubah arah menjauhi status quo ini," ujarnya.
Rakyat yang sadar terus mengingatkan Prabowo agar kembali ke haluan demi tegaknya cita-cita proklamasi.
"Di kabin penumpang terjadi kegaduhan yang luar biasa melihat kapal mulai berubah arah, bahkan sedikit oleng, Prabowo harus memperlambat laju kapal sambil menjaga stabilitasnya agar tidak terus oleng lalu capsize," ujarnya.