RIAU24.COM - Seorang pria di Rusia terkena gagal ginjal akut usai melakukan tantangan squat 2.000 kali. Pria yang berusia 20-an itu dilaporkan mengalami penurunan fungsi ginjal akibat aktivitas yang berlebihan.
Dikutip dari Oddity Central, pria di Vladivostok, Rusia, ditantang untuk melakukan squat 2.000 kali oleh temannya. Percaya diri dengan kondisi fisiknya, pria itu pun menyanggupi tantangan yang ditawarkan dan berhasil menyelesaikannya.
Namun setelahnya, pria itu mulai mengalami sejumlah gejala. Kakinya mengalami pembengkakan dan warna urinenya berubah menjadi cokelat gelap. Tak lama, dia juga mengalami kendala untuk buang air kecil.
Pria itu lantas memeriksakan diri ke rumah sakit. Dokter mendi
Apa Itu Rhabdomyolysis?
Dikutip dari Cleveland Clinic, rhabdomyolysis adalah suatu kondisi langka yang menyebabkan otot-otot menjadi rusak, hancur, hingga mengalami kematian otot. Ketika ini terjadi, komponen-komponen toksik dari serat-serat otot dapat memasuki sistem sirkulasi dan ginjal, sehingga memicu kerusakan ginjal.
Rhabdomyolysis dapat disebabkan oleh kelelahan, cedera atau trauma, dehidrasi parah, obat-obatan, atau kondisi medis tertentu (seperti distrofi otot). Rhabdomyolysis juga dapat terjadi setelah cedera atau olahraga berlebihan tanpa istirahat.
Apa yang Terjadi Pada Otot saat Rhabdomyolysis?
Rhabdomyolysis menyebabkan otot rusak dan memburuk. Hal ini menyebabkan komponen otot bocor ke dalam sistem sirkulasi (darah), di antaranya:
- Kalium
- Fosfat
- Mioglobin
- Kreatin kinase (CK)
- Asam urat
Ginjal bertanggung jawab untuk menyaring komponen-komponen ini dari darah untuk melalui urine. Dalam jumlah besar, komponen-komponen otot ini merusak ginjal. Jika ginjal tidak dapat membuang limbah tubuh dengan cukup cepat, gagal ginjal dapat terjadi dan mengancam nyawa.
Rhabdomyolysis dapat terjadi pada siapa saja. Namun, risikonya bisa lebih tinggi bagi:
- Atlet olahraga ketahanan, seperti pelari maraton
- Orang yang melakukan latihan interval intensitas tinggi
- Mereka yang bekerja di lingkungan panas
- Orang-orang yang menjalani pelatihan intensif, seperti di kamp militer
- Individu berusia di atas 65 tahun