Hamas Mengonfirmasi Kepala Pemerintahannya Tewas dalam Serangan Israel di Gaza

R24/tya
Hamas konfirmasi kepala pemerintahannya tewas dalam serangan Israel di Gaza /AFP
Hamas konfirmasi kepala pemerintahannya tewas dalam serangan Israel di Gaza /AFP

RIAU24.COM Hamas, pada hari Selasa (18 Maret), mengonfirmasi bahwa kepala pemerintahannya di Jalur Gaza, Essam al-Dalis, termasuk di antara pejabat yang tewas dalam serangan Israel di kantong Palestina yang terkepung.

"Para pemimpin ini, bersama dengan keluarga mereka, menjadi martir setelah menjadi sasaran langsung oleh pesawat pasukan pendudukan Zionis," kata pernyataan Hamas.

Lebih lanjut dikatakan bahwa kepala kementerian dalam negeri Mahmud Abu Watfa dan Bahjat Abu Sultan, direktur jenderal dinas keamanan internal, juga tewas dalam serangan itu.

Dalis, seorang anggota Hamas terkemuka, terpilih menjadi kepemimpinan gerakan Gaza pada Maret 2021.

Hanya beberapa bulan kemudian, pada Juni 2021, ia mengambil peran penting sebagai mengepalai Komite Administrasi Pemerintah Jalur Gaza, yang secara efektif menjabat sebagai kepala pemerintahan.

Israel, pada November 2023, mengklaim telah mengebom struktur Hamas, di mana Dalis hadir bersama para pemimpin lain yang tewas.

'Bekerja dengan mediator untuk mengekang agresi': Pejabat Hamas

Seorang pejabat Hamas mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa kelompok itu bekerja dengan mediator untuk mengekang agresi setelah Israel melancarkan serangan paling mematikan sejak gencatan senjata berlaku pada Januari.

"Hamas mematuhi perjanjian gencatan senjata dan menerapkannya dengan tepat, tetapi pendudukan Israel mengingkari komitmennya dan membalikkannya dengan melanjutkan agresi dan perang," kata pejabat itu.

"Hamas dan faksi-faksi perlawanan berada dalam sesi konstan untuk menilai situasi dan bekerja dengan mediator untuk mengekang agresi," tambahnya.

Israel juga mendesak warga Gaza untuk mengevakuasi daerah-daerah di dekat perbatasan.

Dalam sebuah posting di X, juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengeluarkan peringatan kepada penduduk khususnya di lingkungan Beit Hanoun, Khirbet Khuza'a, Abasan al-Kabira dan Al-Jadida.

"Daerah yang ditunjuk ini dianggap sebagai zona pertempuran berbahaya. Demi keselamatan Anda sendiri, Anda harus segera mengungsi ke tempat penampungan yang dikenal di Kota Gaza barat dan di Khan Yunis," kata postingan itu.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak