RIAU24.COM - Pemberontak Houthi Yaman yang didukung Iran pada Selasa (18 Maret) mengaku bertanggung jawab atas serangan ketiga terhadap kelompok kapal induk Amerika dalam 48 jam, menyebutnya sebagai pembalasan atas serangan AS baru-baru ini.
Ini terjadi ketika Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa dia akan meminta Iran bertanggung jawab langsung atas setiap serangan di masa depan oleh pemberontak Houthi.
Serangan baru-baru ini di Yaman telah menewaskan 53 orang dan melukai 98 orang pada hari Sabtu.
Dalam sebuah posting Telegram, Houthi mengatakan mereka menargetkan kelompok kapal induk USS Harry S Truman dengan rudal dan drone, menjadikannya yang ketiga dalam 48 jam terakhir di Laut Merah utara.
Amerika Serikat telah melakukan serangan terhadap target Houthi selama berbulan-bulan.
Konflik-konflik ini akan memiliki konsekuensi bagi kawasan Timur Tengah yang lebih luas karena keterlibatan Iran dapat menyebabkan eskalasi besar karena ketegangan antara Teheran dan Washington sudah ada.
Menargetkan Iran, Trump mengatakan, "Setiap tembakan yang ditembakkan oleh Houthi akan dilihat, mulai saat ini, sebagai tembakan yang ditembakkan dari senjata dan kepemimpinan IRAN, dan IRAN akan bertanggung jawab, dan menderita konsekuensinya."
"Mereka mendikte setiap gerakan, memberi mereka senjata, memasok mereka dengan uang dan peralatan militer yang sangat canggih, dan bahkan, yang disebut, "Intelijen", tambah Trump.
"Setiap serangan atau pembalasan lebih lanjut oleh Houthi akan disambut dengan kekuatan besar, dan tidak ada jaminan bahwa kekuatan itu akan berhenti di situ. Iran telah memainkan 'korban yang tidak bersalah' dari teroris nakal yang telah kehilangan kendali, tetapi mereka tidak kehilangan kendali,” kata Trump dalam postingannya.
(***)