RIAU24.COM - Ukraina menargetkan ibu kota Rusia Moskow dengan serangan semalam besar-besaran, pernyataan walikota kota itu pada Selasa (11 Maret).
Serangan menggunakan ratusan drone sangat kontras dengan upaya perdamaian Ukraina dan terjadi menjelang pembicaraan gencatan senjata penting antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pejabat AS di Arab Saudi.
Menurut pembaruan oleh kementerian pertahanan Rusia, pertahanan udaranya menembak jatuh 337 drone Ukraina di 10 wilayah Rusia.
Sebagian besar pesawat tak berawak 126 ditembak jatuh di wilayah Kursk yang berbatasan dengan Ukraina (sebagian dikendalikan oleh Kyiv), sementara 91 ditembak jatuh di atas Moskow.
Wilayah lain yang tercantum dalam pernyataan itu termasuk Belgorod, Bryansk, dan Voronezh di perbatasan Ukraina dan Kaluga, Lipetsk, Nizhny Novgorod, Oryol dan Ryazan, yang terletak lebih dalam di dalam wilayah Rusia.
Rincian serangan Ukraina
Sebelumnya, Walikota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan di Telegram bahwa pertahanan udara Rusia terus mengusir serangan besar-besaran oleh drone musuh di Moskow.
"Sampai sekarang, pasukan pertahanan udara Kementerian Pertahanan telah menembak jatuh 69 drone musuh yang terbang menuju Moskow," tambahnya dalam posting terpisah.
Gubernur wilayah Moskow Andrei Vorobyov mengatakan bahwa setidaknya satu orang tewas dan tiga lainnya terluka dalam serangan yang melanda pinggiran selatan ibukota Rusia.
Setidaknya tujuh unit di sebuah bangunan tempat tinggal di pinggiran kota lain di tenggara rusak oleh puing-puing drone, tambahnya.
Ukraina bersiap untuk pembicaraan gencatan senjata sambil meluncurkan serangan besar-besaran di Moskow
Serangan semalam Ukraina, menurut kantor berita AFP, adalah sebagai pembalasan atas serangan Rusia yang meningkat terhadap negara itu.
Serangan itu terjadi menjelang pertemuan penting antara pejabat tinggi Ukraina dan AS.
Di sana, Kyiv diperkirakan akan mempresentasikan rencana gencatan senjata parsial dengan Rusia, karena negara yang dilanda perang itu berharap untuk memulihkan dukungan dan dukungan dari dermawan utamanya, AS.
Pertemuan Saudi yang sangat penting itu akan menjadi pembicaraan paling senior sejak pertemuan Oval Office yang membawa bencana yang melihat Zelensky menghadapi Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presidennya JD Vance dalam pertengkaran dua lawan satu di depan media.
Menyusul pertukaran yang mengejutkan itu, Trump, dalam upaya untuk memaksa Kyiv ke meja perundingan, memerintahkan penangguhan bantuan militer dan berbagi intelijen dengan Ukraina, yang diperkirakan akan dicabut.
(***)