RIAU24.COM - Enam puluh satu tahun setelah pembunuhan presiden AS John F. Kennedy, FBI telah 'menemukan' 2.400 catatan yang sebelumnya disembunyikan terkait pembunuhan mantan presiden itu, menurut laporan.
Pengungkapan ini mengikuti perintah Presiden AS Donald Trump yang menuntut rilis semua catatan pembunuhan JFK.
Mengutip sumber yang tahu, Axios melaporkan bahwa catatan senilai ribuan halaman ini tidak pernah dibagikan dengan dewan yang ditugaskan untuk meninjau dan mengungkapkan file pembunuhan JFK.
Rahasia yang dipegang erat
Sesuai laporan, keberadaan catatan rahasia ini diungkapkan ke Gedung Putih pada hari Jumat (7 Februari) ketika Lora Shiao, Direktur Intelijen Nasional, mengajukan rencana badan untuk mengungkapkan catatan pembunuhan.
Penemuan dokumen-dokumen ini kemungkinan akan menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana informasi tentang peristiwa yang diteliti secara ketat dalam sejarah AS berhasil tetap dirahasiakan selama lebih dari enam dekade.
Memuji pengungkapan itu, Jefferson Morley, seorang ahli pembunuhan dan wakil presiden Yayasan Mary Ferrell nonpartisan, sumber catatan online terbesar di negara itu tentang pembunuhan Kennedy, mengatakan, "Ini sangat besar".
"FBI akhirnya mengatakan, 'Mari kita tanggapi perintah presiden,' alih-alih menjaga kerahasiaan," tambahnya.
Mengapa ini penting?
Catatan yang tersisa, yang isinya masih belum diungkapkan, berpotensi menjelaskan apakah pembunuh JFK Lee Harvey Oswald adalah serigala tunggal atau bagian dari konspirasi yang lebih luas, kata para ahli.
Selain itu, catatan ini dapat memiliki relevansi dalam gugatan tahun 2022 yang menuduh bahwa lembaga federal memiliki lebih banyak dokumen yang berkaitan dengan pembunuhan yang disembunyikan dari arsip nasional.
Gugatan yang diajukan oleh Yayasan Mary Ferrell terhadap pemerintahan Biden pada tahun 2022 menuduh bahwa dokumen tersebut termasuk rekaman mafia Carlos Marcello di Jailhouse, yang mengklaim dia terlibat dalam pembunuhan itu, antara lain.
(***)