RIAU24.COM - Jurubicara DPP PDIP, Guntur Romli menilai penggeledahan rumah Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa 7 Januari 2025 dinilai sebagai sebuah upaya pengalihan isu.
"Bagi kami, adalah upaya untuk mengalihkan isu," sebutnya dikutip dari rmol.id, Rabu 8 Januari 2025.
Pengalihan isu yang dia maksud yakni masuknya nama Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dalam daftar tokoh terkorup dunia oleh Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
"Bagi kami, adalah upaya untuk mengalihkan isu dari pengumuman OCCRP yang menempatkan Jokowi sebagai finalis terkorup di dunia tahun 2024," sebutntya.
Dia mendapatkan informasi bahwa Jokowi sangat terganggu dan marah atas riset OCCRP.
Sehingga, Jokowi melakukan segala cara untuk menutupi berita ini dengan pengerahan buzzer dan intimidasi.
"Ada portal berita yang diintimidasi agar menghapus berita. Dan pengerahan buzzer di media sosial untuk mendiskreditkan OCCRP dan pihak-pihak yang mendukung agar pengumuman OCCRP dilanjutkan oleh penegak hukum agar segera memeriksa dugaan korupsi dan pencucian uang Jokowi dan keluarganya," sebutnya.
Apalagi, lanjut Guntur, pada saat bersamaan ada aktivis dan LSM yang mendatangi KPK yang meminta KPK menindaklanjuti kasus dugaan korupsi yang melibatkan Jokowi namun itu belum digubris lembaga yang dipimpin Setyo Budiyanto tersebut.
"Maka, dilaksanakanlah kegiatan penggeledahan rumah Hasto Kristiyanto untuk mengalihkan isu," sebutnya.