RIAU24.COM - Presenter Indy Barends belum lama ini mengumumkan baru saja menjalani operasi batu ginjal dengan metode retrograde intrarenal surgery (RIRS). Indy Barends menuturkan bahwa batu ginjal yang ditemukan oleh dokter berukuran cukup besar.
"Ketemu deh, harta karun si batu ginjal ganjel ini , yang ternyata udah cukup 'gede'. Sekitar 7 mm. Daripada batu nya lepas dan menyumbat,.. Harus ada tindakan Operasi Laser tanpa sayatan RIRS ini," tulis Indy Barends dalam salah satu unggahannya di Instagram.
Berkaitan dengan kondisi seperti yang dialami oleh Indy Barends, spesialis urologi dr Hilman Hadiansyah, SpU menjelaskan batu ginjal dapat muncul ketika endapan material dari garam dan mineral yang masuk dalam tubuh menjadi kristal dan membatu, hingga akhirnya menyumbat.
Batu ginjal dapat terjadi di sepanjang saluran kemih dari ginjal, ureter (saluran urine dari ginjal ke kandung kemih), kandung kemih, hingga uretra (saluran urine keluar tubuh). Beberapa jenis zat kimia yang dapat membentuk batu ginjal meliputi kalsium, oksalat, dan asam urat.
"Semua orang memiliki risiko sebesar 5-10 persen untuk mengalami batu ginjal sepanjang hidupnya. Namun, kebanyakan penderitanya berusia 30-60 tahun dengan studi menunjukkan kasus pada laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Rasio laki-laki dibanding perempuan sebesar 3:1, namun sudah semakin berkurang berkaitan dengan faktor resiko seperti gaya hidup, obesitas, dan kecenderungan pola makan," kata dr Hilman ketika dihubungi detikcom, Sabtu (21/12/2024).
"Beberapa faktornya kurang minum air putih hingga volume urine rendah, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, komorbid, riwayat keluarga, hingga jenis diet," sambungnya.
Berkaitan dengan diet, beberapa jenis makanan seperti produk olahan susu yang mengandung kalsium, oksalat dari daging merah dan protein hewani, hingga asam urat dari jeroan dapat meningkatkan risiko batu ginjal.
Meski begitu, konsumsi dalam jumlah moderat tetap diperbolehkan karena nutrisi di dalamnya masih dibutuhkan oleh tubuh. Terpenting adalah bagaimana menyeimbangkan gaya hidup sehat secara keseluruhan.
"Yang lain misalnya seperti komorbid diabetes, asam urat, gangguan hormon paratiroid, kelainan anatomi, hingga konsumsi obat-obatan dan suplemen tertentu, misalnya vitamin C berlebihan," tandasnya. ***