RIAU24.COM - Polisi Thailand melaporkan pada hari Sabtu (14 Desember) bahwa dua tersangka telah ditahan ketika pihak berwenang terus menyelidiki pemboman di Thailand utara yang menewaskan sedikitnya tiga orang dan menyebabkan puluhan lainnya terluka.
Insiden itu terjadi pada Jumat malam di Pameran Palang Merah 2024 di Distrik Umphang, Provinsi Tak, yang berbatasan dengan Myanmar.
Sebuah bom, yang diyakini sebagai alat buatan sendiri, dilemparkan ke kerumunan di dekat panggung konser di mana orang-orang sedang menikmati pertunjukan sekitar pukul 23:30 waktu setempat.
Polisi setempat mengonfirmasi bahwa setidaknya 48 orang terluka.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Thanathip Sawangsang mengatakan kepada The Associated Press bahwa polisi setempat telah melaporkan perkelahian antara kelompok pria yang bersaing sebelum ledakan.
Dia mengklarifikasi bahwa tidak ada indikasi ancaman keamanan yang lebih luas.
"Bukti forensik menunjukkan bahwa alat peledak itu adalah bom buatan sendiri," tambah Thanathip.
Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga mereka.
Dia meminta pasukan keamanan dan lembaga terkait untuk menyelidiki masalah ini secara menyeluruh dan membantu mereka yang terkena dampak.
Juru bicara pemerintah Jirayu Houngsap mengatakan, "Dia telah menugaskan Kepala Kepolisian Nasional dan lembaga keamanan setempat untuk memprioritaskan perawatan bagi yang terluka, melakukan penyelidikan terperinci, dan mengumpulkan bukti untuk menangkap para pelaku dengan cepat."
Jirayu lebih lanjut menambahkan, "Selain itu, dia telah menginstruksikan polisi, petugas administrasi, dan personel keamanan di seluruh negeri untuk meningkatkan langkah-langkah keselamatan di festival selama periode ini. Ini termasuk melakukan inspeksi bahan berbahaya untuk memastikan keselamatan publik."
"Langkah-langkah ini akan segera dilaksanakan, dengan laporan kemajuan diserahkan kepada Perdana Menteri," kata Jirayu.
(***)