RIAU24.COM - Amerika Serikat telah menyetujui usulan penjualan suku cadang untuk jet tempur dan sistem radar serta peralatan komunikasi ke Taiwan, dalam kesepakatan senilai $ 385 juta, laporan sebuah badan AS pada hari Jumat.
Meskipun Washington tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taipei, Washington tetap menjadi pendukung terpenting pulau itu dan pemasok senjata terbesar.
“Penjualan F-16 dan suku cadang sistem radar yang diusulkan terdiri dari peralatan dalam stok militer AS yang ada dan bernilai sekitar $ 320 juta,” kata Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan dalam sebuah pernyataan, dengan pengiriman diperkirakan akan dimulai pada tahun 2025.
"Penjualan yang diusulkan ini melayani kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS dengan mendukung upaya berkelanjutan penerima untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya dan untuk mempertahankan kemampuan pertahanan yang kredibel," kata DSCA.
"Penjualan yang diusulkan akan meningkatkan kemampuan penerima untuk memenuhi ancaman saat ini dan masa depan dengan menjaga kesiapan operasional armada pesawat F-16 penerima," tambah laporan tersebut.
“Penjualan terpisah yang melibatkan dukungan lanjutan dan peralatan untuk sistem komunikasi taktis bernilai $ 65 juta,” kata DSCA.
Kesepakatan itu disetujui oleh Departemen Luar Negeri, dengan DSCA memberikan pemberitahuan yang diperlukan kepada Kongres pada hari Jumat.
China bersikeras Taiwan yang memerintah sendiri adalah bagian dari wilayahnya dan telah lama menentang penjualan senjata AS ke pulau itu.
Penjualan itu diumumkan ketika Presiden Taiwan Lai Ching-te dijadwalkan berangkat pada hari Sabtu untuk perjalanan ke tiga sekutu kepulauan Pasifik, dengan persinggahan di Hawaii dan wilayah AS Guam.
Kementerian Pertahanan Taiwan pada hari Sabtu menyatakan rasa terima kasih atas penjualan senjata terbaru.
“Barang-barang itu akan membantu menjaga kesiapan tempur peralatan pesawat F-16 Angkatan Udara dan meningkatkan pertahanan udara kami," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
"Taiwan dan Amerika Serikat akan terus mengkonsolidasikan kemitraan keamanan kami," tambah kementerian.
Kementerian Luar Negeri mengatakan ini adalah ke-18 kalinya pemerintahan Presiden Joe Biden mengumumkan penjualan senjata ke pulau itu.
“Taiwan bertekad untuk memperkuat pertahanannya dalam menghadapi tekanan militer China dan pelecehan zona abu-abu," katanya dalam sebuah pernyataan, mengacu pada taktik yang gagal dari tindakan perang.
Tiongkok telah meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan dalam beberapa tahun terakhir dengan pengerahan jet tempur dan kapal perang hampir setiap hari di sekitar pulau itu.
Pada hari Sabtu, kementerian pertahanan Taiwan mengatakan 18 pesawat militer China dan tujuh kapal angkatan laut serta dua balon terdeteksi dalam 24 jam hingga pukul 6:00 pagi (Jumat 22.00 GMT).
(***)