RIAU24.COM -Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan sejatinya Prabowo dan Jokowi mempunyai basis pengaruh di Jakarta.
Hanya saja, faktor tersebut tidak berdiri sendiri.
Menurut dia, ada faktor lain yang membuat suara RIDO kalah dari Pramono-Rano. Faktor dimaksud yaitu ketokohan pasangan calon.
"Prabowo dan Jokowi sebenarnya punya basis pengaruh, tetapi tanpa didukung ketokohan kandidat maka pengaruh Jokowi maupun Prabowo tidak lagi kuat," ujar Dedi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (27/11) malam.
Dedi memandang RIDO mengalami stagnansi pemilih yang cukup kuat.
Terlebih, keduanya gagal menawarkan hal baru dari rencana kerja.
Hal itu berimbas pada simpati publik yang minim.
"Sementara Pramono membawa pesan perlawanan pada dominasi Jokowi, ini cukup berhasil," ucap dia.
"Sisi lain, Pramono dan Rano tidak alami masalah dalam propaganda, tidak blunder," sambungnya.
Dedi menambahkan dukungan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memberikan pengaruh positif terhadap perolehan suara Pramono-Rano.
"Jakarta sejak Pilpres sudah menjadi basis Anies, sisi lain ketokohan kandidat juga alami penolakan, ini secara kolektif membuat Ridwan Kamil atau Jokowi alami kekalahan," tutur Dedi.
"Jika membaca tren elektabilitas sebelum pemilihan, hingga pascahitung cepat dan exit poll, peluang Pilgub Jakarta satu putaran cukup besar, dan Pramono yang keluar sebagai pemenang," lanjut dia.
(***)