RIAU24.COM - Sebuah video telah menjadi viral di media sosial yang menunjukkan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menghadiri konser Taylor Swift di Toronto di tengah kerusuhan yang sedang berlangsung di Montreal, menurut laporan media pada hari Sabtu (23 November).
Protes pecah di Montreal di luar pertemuan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) di kota metropolitan Quebec pada hari Jumat.
NATO mengadakan majelis parlemennya ketika ratusan pengunjuk rasa (pro-Palestina dan anti-kapitalis) mengecam aliansi trans-Atlantik.
Mengutip polisi, sebuah laporan oleh kantor berita AFP mengatakan bahwa kendaraan dibakar, jendela toko dihancurkan, dan pengunjuk rasa meledakkan bom asap dan melemparkan benda-benda logam. Tiga orang ditangkap.
Ketegangan meningkat ketika para demonstran membakar patung Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di tengah kerumunan.
Perdana Menteri Trudeau mewakili sebuah distrik di Montreal.
Dalam sebuah posting di X, anggota parlemen Partai Konservatif Don Stewart membagikan dua video satu kerusuhan di Montreal dan yang kedua Trudeau menari di konser Taylor Swift.
"Para pengunjuk rasa yang melanggar hukum berlari kasar di Montreal dalam protes kekerasan. Perdana Menteri menari. Ini adalah Kanada yang dibangun oleh pemerintah Liberal," kata Stewart.
"Kembalikan hukum dan ketertiban, jalan-jalan dan komunitas yang aman di Kanada yang pernah kita kenal dan cintai," tambahnya.
Ketika video viral Trudeau memicu kemarahan, beberapa pengguna media sosial membandingkan perdana menteri Kanada dengan Nero kaisar Romawi yang dikenal karena "mengutak-atik ketika Roma terbakar," kata sebuah laporan oleh Fox News.
Trudeau mengutuk kerusuhan Montreal
Trudeau pada hari Sabtu mengutuk kerusuhan di Montreal.
"Apa yang kami lihat di jalan-jalan Montreal tadi malam sangat mengerikan. Tindakan antisemitisme, intimidasi, dan kekerasan harus dikutuk di mana pun kita melihatnya," kata Trudeau dalam sebuah posting di X.
"RCMP sedang berkomunikasi dengan polisi setempat. Harus ada konsekuensi, dan perusuh dimintai pertanggungjawaban," tambahnya.
(***)