RIAU24.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky meminta mitra Barat untuk memperbarui sistem pertahanan udara negaranya setelah Rusia menembakkan rudal balistik hipersonik ke kota Dnipro.
Serangan ini merupakan respons terhadap serangan Ukraina yang menggunakan rudal ATACMS buatan Amerika Serikat (AS) dan Storm Shadow buatan Inggris.
Menurut Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, serangan ini membuat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky merasa panik dan terguncang.
Lavrov menyatakan, "Saya memahami Zelensky menjadi takut dan mulai menyalahkan tuannya secara langsung karena membiarkannya tak berdaya melawan tindakan tegas Rusia,”
Baca Juga: Jerman Masih Ragu Tangkap Netanyahu, Inggris dan Prancis Siap Patuhi Surat Perintah ICC
Ia juga menambahkan bahwa keterlibatan personel militer negara Barat dalam serangan Ukraina menunjukkan bahwa dukungan mereka tidak hanya bersifat material, tetapi juga operasional.
Menanggapi serangan Rusia, Zekensky mendesak para pemimpin dunia untuk memberikan respons tegas.
Dalam pernyataannya di Telegram, ia mengatakan, "Ini adalah peningkatan yang nyata dan serius dalam skala dan kebrutalan perang ini."
Ia menekankan bahwa serangan tersebut menunjukkan niat Rusia untuk terus melakukan tindakan agresif dan tidak menginginkan perdamaian.
Baca Juga: PM Hongaria Tentang Surat Perintah Penangkapan ICC dengan Mengundang Netanyahu
Zelensky juga mengingatkan bahwa saat ini tidak ada reaksi keras dari masyarakat internasional terhadap tindakan Rusia.
"Dunia harus bereaksi. Rusia perlu didesak untuk mencapai perdamaian sejati yang hanya mungkin dicapai melalui kekuatan," tegasnya.