Wilayah Udara Bali Bersih dari Abu Vulkanik, Operasional Bandara Ngurah Rai Kembali Normal

R24/dev
Wilayah Udara Bali Bersih dari Abu Vulkanik, Operasional Bandara Ngurah Rai Kembali Normal
Wilayah Udara Bali Bersih dari Abu Vulkanik, Operasional Bandara Ngurah Rai Kembali Normal

RIAU24.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan tidak ada abu vulkanik dari Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, yang terdeteksi di wilayah udara Bali pada Kamis pagi.

Akibatnya, penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai telah kembali beroperasi normal setelah sempat terjadi pembatalan pada hari sebelumnya yang berdampak pada 90 penerbangan domestik dan internasional.

"Citra satelit tidak menunjukkan sebaran abu vulkanik di Bali," kata Pande Putu Hadi Wiguna, Koordinator Data dan Informasi di Stasiun Meteorologi Ngurah Rai BMKG, di Badung, Bali, Kamis.

Untuk memverifikasi data satelit, BMKG melakukan "uji kertas" menggunakan kertas hitam di wilayah udara dekat Bandara I Gusti Ngurah Rai pada pukul 06.00 waktu setempat. Hasil uji mengonfirmasi tidak ada abu vulkanik, sesuai dengan pembacaan satelit.

Operasional penerbangan di Bandara Internasional Bali telah kembali berjalan lancar. Kedatangan internasional dari Perth, Australia, melalui AirAsia mendarat pada pukul 08.40 waktu setempat, diikuti dengan keberangkatan ke Hong Kong pada pukul 08.15.

Pada hari Rabu, sejumlah maskapai penerbangan membatalkan penerbangan lebih awal karena kekhawatiran atas abu vulkanik dari letusan Gunung Lewotobi, yang telah mempengaruhi wilayah Flores Timur sejak 4 November. Pada hari Rabu, 90 penerbangan—26 domestik dan 64 internasional—dibatalkan di Bandara Ngurah Rai karena masalah keselamatan.

Rute internasional yang dibatalkan termasuk penerbangan ke dan dari Singapura, Hong Kong, Doha, Delhi, Bangalore, Darwin, Sydney, Melbourne, Kuala Lumpur, Brisbane, Pudong, Gold Coast, Perth, Cairns, Adelaide, dan Incheon.

Letusan Gunung Lewotobi yang sedang berlangsung telah memaksa lebih dari 13.000 penduduk mengungsi, karena gunung berapi setinggi 1.584 meter itu terus mengeluarkan kolom abu tebal, beberapa di antaranya mencapai hingga 9 kilometer. ***

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak