RIAU24.COM - Sebuah penelitian menemukan fakta makanan yang dikonsumsi dapat mempengaruhi kesehatan, hingga mempercepat penuaan secara biologis. Hal itu membuat seseorang secara biologis lebih tua dari usia mereka yang sebenarnya.
Penelitian mengungkapkan bahwa orang yang mengkonsumsi makanan olahan atau ultra-processed foods (UPFs) dalam jumlah besar cenderung menua secara biologis. Itu terlepas dari kualitas gizi dari makanan yang mereka konsumsi.
Tidak seperti penuaan kronologis atau jumlah tahun seseorang telah hidup sejak lahir, penuaan biologis ini terjadi pada tingkat seluler.
Dikutip dari Euronews, menjadi lebih tua sejarah biologis dapat membuat orang rentan terhadap peningkatan risiko berbagai penyakit. Misalnya seperti penyakit paru-paru, kanker, diabetes, demensia, dan penyakit Alzheimer.
Para peneliti di Italia menganalisis data dari lebih dari 22.000 peserta dalam Studi Moli-sani. Itu merupakan sebuah kelompok besar Eropa yang dirancang untuk mempelajari faktor risiko penyakit kronis, untuk menentukan efek UPF pada usia biologis tubuh manusia.
"Data kami menunjukkan bahwa konsumsi makanan ultra-process yang tinggi tidak hanya berdampak negatif pada kesehatan secara umum, tetapi juga dapat mempercepat penuaan itu sendiri," jelas Simona Esposito, penulis pertama studi dan peneliti di Institute for Research, Hospitalisation and Health care (IRCCS) Neuromed, dalam sebuah pernyataan.
"Itu menunjukkan adanya hubungan yang lebih dari sekadar buruknya kualitas gizi makanan tersebut," sambungnya.
Proses dan Hasil Studi
Para peneliti menganalisis 36 biomarker darah dari para peserta. Mereka juga menggunakan hasil kuesioner frekuensi makanan yang merinci kebiasaan makan mereka, termasuk konsumsi makanan ultra-process.
Dengan menggunakan data ini, para peneliti memperkirakan usia biologis setiap peserta, lalu melihat perbedaan antara usia tersebut dan usia mereka yang sebenarnya.
Hasil dari studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa konsumsi tinggi makanan yang diproses secara berlebihan dikaitkan dengan percepatan penuaan biologis. Para peneliti mencatat bahwa hasil ini dijelaskan secara lemah oleh komposisi nutrisi yang buruk dari makanan yang diproses secara berlebihan ini, dan bahwa mekanisme lain mungkin berada di baliknya.
"Selain tidak memadai secara nutrisi, kaya akan gula, garam, dan lemak jenuh atau lemak trans, makanan ini mengalami pemrosesan industri yang intens yang benar-benar mengubah matriks makanannya, dengan konsekuensi hilangnya nutrisi dan serat," terang Marialaura Bonaccio, ahli epidemiologi nutrisi di IRCCS Neuromed.
"Hal ini dapat berdampak penting pada serangkaian fungsi fisiologis, termasuk metabolisme glukosa, serta komposisi dan fungsi mikrobiota usus. Selain itu, produk-produk ini sering kali dibungkus dalam kemasan plastik, sehingga menjadi pembawa zat-zat yang beracun bagi tubuh," lanjutnya.
Dampak Makanan Ultra-process pada Kesehatan
Makanan ultra-process adalah produk yang dibuat dengan zat-zat yang jarang digunakan dalam masakan rumahan. Seringkali itu mengandung bahan tambahan, seperti pengawet, pewarna, penambah rasa, hingga pemanis.
Contoh makanan ultra-process:
- Es krim
- Roti produk massal
- Sereal sarapan tertentu
- Yogurt rasa buah
- Bahan pengganti daging
- Beberapa minuman beralkohol
Menurut British Heart Foundation, konsumsi makanan seperti ini lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah kesehatan. Mulai dari tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskular, serangan jantung, stroke, hingga kematian dingin.