RIAU24.COM - Amerika Serikat telah mengklaim bahwa mereka memiliki indikasi tentang serangan rudal balistik Iran yang akan segera terjadi di Israel, lapor kantor berita AFP, mengutip seorang pejabat senior di Gedung Putih.
Pejabat itu juga memperingatkan Iran tentang konsekuensi parah jika melanjutkan rencana tersebut.
"Kami secara aktif mendukung persiapan pertahanan untuk membela Israel dari serangan ini," kata pejabat itu dalam sebuah pernyataan.
Ini terjadi di tengah operasi darat terbatas Israel yang sedang berlangsung di Lebanon melawan jaringan Hizbullah.
Sesuai laporan, serangan Iran akan mirip dengan serangan yang diluncurkan oleh Teheran pada bulan April.
Pasukan Iran kemudian meluncurkan lebih dari 300 rudal dan drone ke Israel, tetapi AS dan sekutu Barat dan Arab menghilangkan semua ancaman di udara itu sendiri.
Israel dalam kewaspadaan tinggi
Menyusul intel dari AS, juru bicara IDF R.-Adm.
Daniel Hagari mengatakan pada hari Selasa (1 Oktober) negaranya berada dalam keadaan kesiapan tinggi dan militer siap untuk menanggapi setiap serangan dari Iran.
"Mengikuti perkembangan di Iran, kami berada dalam keadaan kesiapan yang tinggi. IDF siap dan siap baik di front ofensif maupun defensif. Akan ada konsekuensi jika Iran menyerang Israel. Mitra AS kami di CENTCOM siap bersama kami. Kami akan tahu bagaimana menangani (serangan apa pun)," kata Hagari.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga memperingatkan hari-hari tantangan besar di tengah ancaman serangan Iran.
"Apa yang saya minta dari Anda adalah dua hal," kata Netanyahu.
"Satu, untuk benar-benar mematuhi arahan Komando Front Dalam Negeri. Ini menyelamatkan nyawa," tambahnya.
Kedutaan Besar AS di Israel telah meminta semua stafnya untuk berlindung 'sampai pemberitahuan lebih lanjut'.
(***)