Lebanon Berkabung 3 Hari atas Kematian Pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah usai Dibunuh Israel 

R24/zura
Lebanon Berkabung 3 Hari atas Kematian Pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah usai Dibunuh Israel. (screenshot detikCom)
Lebanon Berkabung 3 Hari atas Kematian Pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah usai Dibunuh Israel. (screenshot detikCom)

RIAU24.COM -Kantor Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati menetapkan masa berkabung resmi selama 3 hari untuk Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah yang tewas dalam serangan Israel

Lebanon akan melakukan pengibaran bendera setengah tiang di gedung-gedung publik.

Dilansir Al-Jazeera, Minggu (29/9/2024), Mikati mengatakan masa berkabung resmi akan dimulai pada Senin (30/9) dengan pengibaran bendera setengah tiang di gedung-gedung publik.

Baca Juga: Bermain Api Melawan Rusia: Korea Utara Bereaksi Terhadap Bantuan Militer AS ke Ukraina  

Kantor-kantor publik juga akan tutup pada hari pemakaman Nasrallah. Hizbullah belum mengumumkan tanggal pemakaman.

Mikati juga mengatakan negaranya berada di bawah ancaman setelah pembunuhan Nasrallah saat dia mengecam serangan udara yang juga menewaskan warga sipil Lebanon di lingkungan Dahiyeh di Beirut.

Dalam pernyataan yang disiarkan di televisi, Mikati menyerukan agar rakyat Lebanon 'bersatu dalam menghadapi agresi'. 

Negara itu masih berada di ambang krisis kemanusiaan dan ekonomi.

Dia berpidato dalam rapat kabinet darurat yang diadakannya setelah kembali dari Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York. 

Mikati tidak menyebut Nasrallah dalam pidatonya, tetapi kantornya kemudian menerbitkan keputusan untuk mengadakan tiga hari berkabung nasional.

Baca Juga: Konflik Israel-Hizbullah: Badan PBB Luncurkan Operasi Darurat Bagi 1 Juta Orang di Lebanon  

Nasrallah, yang memimpin Hizbullah selama lebih dari tiga dekade, sejauh ini merupakan target paling kuat yang dibunuh oleh Israel dalam pertempuran intensif dengan Hizbullah selama berminggu-minggu.

Menurut PBB, lebih dari 50.000 orang telah meninggalkan Lebanon ke Suriah, karena serangan Israel terhadap Lebanon telah menewaskan sedikitnya 700 orang sejak Senin.

(***) 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak