Perang Israel-Hamas: AS Tidak Mengharapkan Gencatan Senjata Sebelum Joe Biden Tinggalkan Gedung Putih

R24/tya
Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan sekilas perang Gaza /Reuters
Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan sekilas perang Gaza /Reuters

RIAU24.COM - Kesadaran ini dengan cepat muncul di antara para pejabat AS bahwa rencana perdamaian Gaza mungkin akhirnya berada di luar jangkauan Presiden Joe Biden sekarang.

The Wall Street Journal melaporkan pada Kamis (19 September) bahwa kesepakatan itu mungkin diselesaikan hanya setelah Biden meninggalkan Gedung Putih pada akhir Januari.

Mengutip sumber-sumber top di Gedung Putih, surat kabar itu melaporkan bahwa prospek kesepakatan damai telah berkurang menyusul lonjakan kekerasan baru-baru ini.

Ini terjadi setelah juru bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis bahwa rencana perdamaian itu tidak berantakan.

"Saya dapat memberi tahu Anda bahwa kami tidak percaya kesepakatan itu berantakan," katanya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah mencatat bahwa 90 persen dari kesepakatan gencatan senjata telah disepakati.

Hambatan utama

Para pejabat mengidentifikasi dua rintangan utama yang telah mencegah Hamas dan Israel mencapai kesepakatan damai.

Yang pertama adalah bahwa Israel ingin mempertahankan pasukan di koridor Philadelphi antara Gaza dan Mesir dan menolak untuk bergeming.

Kedua, ada keraguan atas spesifikasi pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.

Proposal Biden

Pada akhir Mei, Biden telah mengajukan proposal gencatan senjata tiga fase, yang dilaporkan telah disetujui Israel.

Tetapi ketika pembicaraan tergelincir, pemerintah AS mengklaim proposal perdamaian baru akan segera diusulkan.

Sejak itu, mediator dari AS, Qatar dan Mesir telah bekerja keras untuk membantu mencapai kesepakatan antara kedua belah pihak tetapi tidak berhasil.

Kekerasan baru-baru ini di Lebanon

Sekarang, ketika ketegangan melonjak antara Israel dan tetangganya di utara Lebanon atas ledakan pager dan walkie-talkie Hizbullah, itu mungkin bukan pertanda baik untuk pembicaraan damai Gaza.

Blinken juga tampak kesal ketika dia ditanyai pertanyaan tentang serangan baru Israel terhadap Hizbullah selama kunjungannya ke Kairo.

Berkali-kali ketika AS dan pihak lain yang mengerjakan rencana gencatan senjata Gaza berpikir mereka bergerak maju, "kami telah melihat peristiwa yang mengancam untuk memperlambatnya, menghentikannya, menggagalkannya," katanya.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak