Israel Minta Warga Gaza untuk Mengevakuasi Sementara Daerah Khan Younis Selatan

R24/tya
Seorang wanita Palestina menggendong putrinya saat dia berjalan melewati puing-puing rumah yang hancur selama serangan militer Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis /Reuters
Seorang wanita Palestina menggendong putrinya saat dia berjalan melewati puing-puing rumah yang hancur selama serangan militer Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis /Reuters

RIAU24.COM Militer Israel mengatakan kepada warga Palestina untuk sementara mengevakuasi lingkungan selatan wilayah Khan Younis di Gaza sehingga dapat beroperasi secara paksa di sana, mengatakan kepada mereka untuk pindah ke daerah kemanusiaan di Al-Mawasi, sebuah pernyataan dari militer mengatakan pada hari Sabtu.

Pertempuran itu, lebih dari sembilan bulan sejak dimulainya invasi Israel ke Gaza setelah serangan 7 Oktober, menggarisbawahi kesulitan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam melenyapkan pejuang kelompok Islam militan di tengah perlawanan yang terus berlanjut.

Pada hari Jumat, militer mengatakan pasukan memerangi pejuang Palestina di Khan Younis, sebuah kota di selatan daerah kantong itu, dan menghancurkan terowongan dan infrastruktur lainnya, ketika mereka berusaha menekan unit-unit militan kecil yang terus menghantam pasukan dengan tembakan mortir.

Media resmi Palestina mengatakan bahwa setidaknya 14 warga Palestina tewas oleh serangan Israel di Khan Younis sejak fajar pada hari Sabtu dan bahwa tubuh mereka dibawa ke Kompleks Medis Nasser.

Lebih dari 39.000 warga Palestina telah tewas oleh serangan Israel di daerah kantong itu, menurut otoritas kesehatan Gaza, yang tidak membedakan antara pejuang dan non-kombatan.

Para pejabat Israel memperkirakan bahwa sekitar 14.000 pejuang dari kelompok-kelompok militan termasuk Hamas dan Jihad Islam telah terbunuh atau ditawan, dari pasukan yang mereka perkirakan berjumlah lebih dari 25.000 pada awal perang.

Militer mengatakan pada hari Sabtu bahwa seruannya untuk mengungsi dikomunikasikan kepada penduduk melalui beberapa media untuk mengurangi bahaya bagi warga sipil.

PBB dan pejabat kemanusiaan menuduh Israel menggunakan kekuatan yang tidak proporsional dalam perang, yang dibantahnya.

Militer Israel menyalahkan Hamas karena membahayakan warga sipil, menuduhnya beroperasi di lingkungan padat penduduk, sekolah dan rumah sakit sebagai perlindungan, sesuatu yang dibantah kelompok itu.

Sekitar 1.200 orang tewas dan 250 disandera dalam serangan pimpinan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, menurut penghitungan Israel.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak