Korban Makin Bertambah, Total 170 Orang Tewas Akibat Gempuran Serangan Israel di Khan Younis Gaza

R24/riz
Korban gempuran serangan Israel
Korban gempuran serangan Israel

RIAU24.COM Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan korban tewas akibat serangan Israel Khan Younis di Gaza selatan terus bertambah. Total korban tewas kini mencapai 170 orang.

Dilansir AFP, Sabtu (27/7), juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, Mahmud Bassal mengatakan data korban jiwa itu dihimpun per hari ini. Dia menyebut ratusan warga Gaza lainnya juga mengalami luka-luka akibat serangan ini.

"Sejak dimulainya operasi militer Israel di wilayah Khan Yunis, kita telah melihat sekitar 170 orang mati syahid dan ratusan lainnya terluka," kata Mahmud Bassal, kepada AFP.

Baca Juga: Kuburan Massal dengan Ratusan Mayat Termasuk Bayi Ditemukan di Kota Inggris

Sebelumnya pada hari Jumat (26/7), militer Israel mengatakan pasukannya bertempur melawan para petempur Palestina di Khan Younis, sebuah kota di selatan daerah kantong tersebut, dan menghancurkan terowongan dan infrastruktur lainnya, saat mereka berusaha untuk menekan unit-unit militan kecil yang terus menyerang pasukan Israel dengan tembakan mortir.

Lebih dari 39.000 warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel di daerah kantong tersebut, menurut otoritas kesehatan Gaza, yang tidak membedakan antara petempur dan non-petempur.

Para pejabat Israel memperkirakan bahwa sekitar 14.000 petempur dari kelompok militan termasuk Hamas dan Jihad Islam, telah tewas atau ditawan.

Militer Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa seruannya untuk evakuasi dikomunikasikan kepada penduduk melalui beberapa media untuk mengurangi bahaya bagi warga sipil.

Baca Juga: Misi Luar Angkasa China Siap untuk Peluncuran 2028, Akan Membawa Kembali 600 Gram Tanah Mars

Para pejabat PBB dan kemanusiaan menuduh Israel menggunakan kekuatan yang tidak proporsional dalam perang tersebut. Tuduhan ini dibantah Israel.

Militer Israel menyalahkan Hamas karena membahayakan warga sipil, menuduhnya beroperasi di lingkungan yang padat penduduk, sekolah, dan rumah sakit sebagai kedok. Tuduhan ini dibantah Hamas.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak