RIAU24.COM - Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump, ketika berbicara dengan sekelompok donor kampanye kaya, mengatakan bahwa protes pro-Palestina yang telah merusak universitas akan dihancurkan olehnya setelah ia kembali berkuasa.
Trump mengatakan bahwa jika dia terpilih kembali, dia akan mendeportasi semua demonstran mahasiswa pro-Palestina untuk memastikan bahwa mereka ‘berperilaku’.
Dia lebih lanjut mengatakan bahwa akan ada tindakan keras terhadap protes kampus yang telah melanda negara itu dalam beberapa bulan terakhir.
Trump dilaporkan mengatakan, “kelompok donor mencakup 98 persen dari teman-teman Yahudi saya".
"Satu hal yang saya lakukan adalah, setiap siswa yang memprotes, saya mengusir mereka ke luar negeri. Anda tahu, ada banyak mahasiswa asing. Begitu mereka mendengar itu, mereka akan berperilaku," kata Trump, seperti dilansir The Washington Post.
Akan mendorong kembali gerakan 25 atau 30 tahun
Calon Partai Republik itu mengatakan bahwa protes terhadap perang Gaza adalah bagian dari revolusi radikal dan mengatakan kepada para donor yang didominasi Yahudi bahwa ia akan mendorong gerakan itu mundur 25 atau 30 tahun jika ia mengalahkan Joe Biden dalam pemilihan presiden November.
"Jika Anda membuat saya terpilih kembali, kita akan mengatur gerakan itu kembali 25 atau 30 tahun," kata Trump.
Dia menambahkan bahwa setiap mahasiswa asing, jika ditemukan berpartisipasi dalam protes, akan dikeluarkan oleh pemerintahannya.
Dia juga menghargai upaya yang dilakukan oleh polisi New York dalam membersihkan perkemahan di Universitas Columbia dan menambahkan bahwa pendekatan serupa harus diadopsi oleh kota-kota lain.
"Itu harus dihentikan sekarang," kata Trump.
Beberapa kampus di Amerika Serikat telah dilanda protes dalam beberapa minggu terakhir atas perang di Gaza.
Serangan balasan oleh Israel di Gaza telah menyebabkan kematian lebih dari 35.000 warga Palestina, menurut data yang dibagikan oleh Kementerian Kesehatan Gaza.
Mantan presiden itu sebelumnya telah berbicara tentang perang di Timur Tengah dan mengatakan bahwa sudah waktunya untuk kembali ke perdamaian dan berhenti membunuh orang.
Seperti dilansir The Washington Post, donor Partai Republik telah melobi dia untuk mengambil sikap yang lebih kuat dalam mendukung Israel dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Trump juga dilaporkan memberi tahu para donor di balik pintu tertutup bahwa ia mendukung hak Israel untuk melanjutkan perang melawan teror.
(***)