Protes Pro-Palestina: Upacara Wisuda di Universitas AS Mungkin Melihat Pemogokan

R24/tya
Protes di seluruh universitas AS /Reuters
Protes di seluruh universitas AS /Reuters

RIAU24.COM Universitas-universitas di seluruh AS sedang mempersiapkan kemungkinan gangguan pada upacara wisuda.

Empat universitas yang diguncang protes pro-Palestina akan mengadakan wisuda akhir pekan ini.

Sementara banyak lainnya, termasuk Universitas Columbia, telah menjadwalkan upacara sepanjang bulan dan pada bulan Juni.

Universitas meningkatkan langkah-langkah keamanan dengan mempertimbangkan pemogokan dan tindakan lain yang mungkin dilakukan oleh mahasiswa yang memprotes.

Para pengunjuk rasa mendirikan perkemahan dan mengorganisir demonstrasi kampus untuk mendesak universitas mereka untuk memutuskan hubungan dengan Israel karena konflik di Gaza.

Sebagai tanggapan, banyak perguruan tinggi membawa penegak hukum, yang mengakibatkan ribuan penangkapan.

Menurut hitungan BBC, sejak protes dimulai di Universitas Columbia bulan lalu, demonstrasi telah terjadi di hampir 140 perguruan tinggi di 45 negara bagian dan Washington DC.

Para pengunjuk rasa mahasiswa diam tentang rencana gangguan di wisuda.

Universitas Indiana, IU Divest dan Komite Solidaritas Palestina yang kampnya di Universitas Indiana dibersihkan oleh polisi dua kali dalam beberapa pekan terakhir telah menyerukan pemogokan di acara-acara kelulusan.

"Buat sikap pro-Palestina Anda jelas di 'Zona Bebas' sebagai gantinya," tulis sebuah posting di Instagram, merujuk pada area protes di kampus universitas di Bloomington.

"Bergabunglah dengan kami dalam mengenakan keffiyeh Anda bersama dengan topi dan gaun Anda," tulis postingan itu lebih lanjut.

Pemogokan direncanakan ketika Pamela Whitten, presiden universitas, mulai berbicara, menurut pos tersebut.

Perlu disebutkan bahwa lebih dari 2.000 orang, termasuk mahasiswa, telah ditangkap di kampus-kampus di seluruh Amerika Serikat, pada hari Jumat (3 Mei) dalam protes pro-Palestina di universitas-universitas AS.

Demonstrasi ini tidak lagi terbatas pada AS dengan orang-orang dan mahasiswa di seluruh dunia turun ke kampus-kampus universitas, mendirikan perkemahan dan muncul dalam jumlah besar untuk memprotes perang di Gaza.

Sementara itu, kelompok militan Houthi yang didukung Iran yang berbasis di Yaman mengatakan bahwa mereka akan menawarkan pendidikan kepada siswa yang diskors dari universitas-universitas AS karena protes anti-Israel, menurut laporan Reuters.

"Kami serius menyambut mahasiswa yang telah diskors dari universitas AS karena mendukung Palestina," kata seorang pejabat di Universitas Sanaa, yang dijalankan oleh Houthi, kepada kantor berita tersebut.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak