Saham Tesla Melonjak Karena China Mendukung Inisiatif Self-Driving Penuh Elon Musk

R24/tya
foto logo Tesla /Reuters
foto logo Tesla /Reuters

RIAU24.COM Kunjungan CEO Tesla Elon Musk baru-baru ini ke Beijing menghasilkan kemajuan menuju peluncuran paket bantuan pengemudi canggih pembuat mobil di China, mendorong saham Tesla hampir 18 persen pada hari Senin.

Lonjakan harga saham terjadi selama tahun yang menantang bagi Tesla, dengan sahamnya sebelumnya menurun sekitar sepertiga, diikuti oleh kekhawatiran mengenai lintasan pertumbuhannya.

Terlepas dari reli baru-baru ini, ketidakpastian tetap ada mengenai kemampuan Tesla untuk mendapatkan persetujuan pemerintah untuk transfer data ke luar negeri, yang sangat penting untuk pengembangan kendaraan otonom.

Kunjungan mendadak Musk ke ibukota China bertujuan untuk membahas penyebaran perangkat lunak Full Self-Driving (FSD) Tesla dan mencari izin untuk transfer data.

Selama kunjungan, Tesla menerima dukungan dari asosiasi otomotif top China, yang mengkonfirmasikan bahwa kendaraan Tesla Model 3 dan Model Y mematuhi peraturan keamanan data.

Pengesahan ini dapat membuka jalan bagi kendaraan Tesla untuk memasuki bagian-bagian China yang sebelumnya tidak dapat diakses, seperti yang dilaporkan oleh media China mengutip pernyataan dari Tesla.

Tesla dilaporkan telah mencapai kesepakatan dengan Baidu, sebuah perusahaan teknologi terkemuka China, untuk memanfaatkan lisensi pemetaannya untuk pengumpulan data di jalan umum China.

Kolaborasi ini dipandang sebagai langkah penting menuju peluncuran teknologi Full Self-Driving Tesla di China, yang menunjukkan kemajuan dalam upaya perusahaan untuk memperluas kemampuan mengemudi otonomnya secara global.

Pertemuan profil tinggi Musk selama kunjungannya ke Beijing termasuk diskusi dengan Perdana Menteri China Li Qiang, yang memuji kemajuan Tesla di China.

Sementara Tesla merahasiakan detail spesifik, Musk sebelumnya mengisyaratkan ketersediaan teknologi Full Self-Driving yang akan segera terjadi di China.

Terlepas dari optimisme seputar kemajuan Tesla, pertanyaan tetap ada mengenai persetujuan peraturan dan masalah privasi data, yang berpotensi mempengaruhi garis waktu untuk penyebaran fitur mengemudi otonom di pasar China.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak